Dirut: MRT Tak Bisa Kurangi Kemacetan Jakarta

Rabu, 27 Juli 2016 | 14:55 WIB
Dirut: MRT Tak Bisa Kurangi Kemacetan Jakarta
Direktur Utama PT.Mass Rapid Transit (MRT), Dono Bustami. (suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT. Mass Rapid Transit (MRT), Dono Bustami mengatakan bahwa kehadiran MRT tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta.

Kemacetan akan menghantui Jakarta jika MRT tidak dibantu oleh moda transportasi lainnya. Sehingga kehadiran Transjakarta dan Light Rail Transit (LRT) harus dikuatkan untuk mendukung integrasi MRT.

"Kalau ditanya apakah kehadiran MRT mengatasi kemacetan, saya jawab tidak akan bisa kalau MRT sendirian, harus komprehensif, lengkap dengan dukungan moda transportasi lainnya," kata Dono di kantor PT.MRT di Wisma Nusantara Jalan M.H.Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kalaupun MRT dapat berintegrasi dengan moda transportasi lainnya, kemacetan akan berkurang hanya sampai 30-an persen. Pasalnya, bertambahnya kendaraan pribadi yang terus meningkat setiap hari, menjadi penyebab kamacetan di Jakarta dapat diatasi dengan tuntas.

"Kalau itu semua sudah jadi, itu hanya 30-an persen mngurangi kemacetan. Coba bayangkan, pertumbuhan kendaraan bermotor baru setiap harinya lebih dari 1.000 sementara pertumbuhan jalan di Jakarta per tahun hanya 0,01 persen,"kata Dono.

Mantan Direksi PT.Bukit Asam,Tbk tersebut mengatakan bahwa apabila dari sekarang sistem transportasi di Jakarta tidak diperbaiki, maka yang terjadi adalah akan adanya kemacetan total pada Tahun 2020 mendatang. Dan akibat perkembangan kendaraan bermotor tersebut, maka polusi udara di Jakarta akan tetap tinggi.

"Kerugian yang diperoleh dari kemacetan total pada Tahun 2020 tersebut bisa mencapai Rp65 triliun per tahun, yang terdiri dari Rp28,1 triliun untuk tambahan biaya operasional kendaraan dan Rp36,9 triliun untuk waktu perjalaanan yang lebih lama," kata Dono.

Untuk diketahui, perkembangan pembangunan proyek MRT hingga saat ini sudah mencapai 50,84 persen. Diharapkan, MRT tersebut dapat beroperasi pada akhir Tahun 2018 atau paling lambat awal Tahun 2019 mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI