"Sehingga mobil perdesaan ini siap untuk digunakan di masyarakat," imbuhnya.
Di samping itu, Kemenperin menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi seperti Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT), Universitas.
Di antaranya yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS Surabaya dan Universitas Negeri Semarang, serta Perkumpulan Industri Kecil MenengahKomponen Otomotif (PIKKO).
"Kami juga melakukan pembinaan kepada industri komponen otomotif untuk dapat mendukung suplai komponen mobil perdesaan ini," kata Airlangga.
Bahkan, lanjutnya, sumber daya manusia (SDM) industri akan disiapkan menjadi pelaku-pelaku industri otomotif yang mandiri melalui program pelatihan vokasi. (Antara)