Suara.com - Tiga petinggi serta sedikitnya delapanbelas anggota kelompok milisi Abu Sayyaf meregang nyawa dalam kontak senjata selama dua hari terakhir dengan militer Filipina. Hal ini seperti disampaikan Komandan Militer Mindanao Selatan (Wesmincom) Letnan Jenderal Mayoralgo de la Cruz.
Tiga bos Abu Sayyaf yang tewas adalah Mohammad Said alias Amah Maas, Sairil Asbang, dan Abu Latip. Selain itu, kata Mayoralgo, sekitar 17 anggota Abu Sayyaf lainnya mengalami luka-luka dalam pertempuran di Patikul, Provinsi Sulu.
Dalam operasi pembersihan pascapertempuran, lanjut Mayoralgo, pihaknya berhasil menemukan 10 anggota Abu Sayyaf yang tewas, termasuk mayat Said. Jasad sejumlah anggota Abu Sayyaf hilang, diduga dibawa oleh milisi lainnya. Di lokasi kontak senjata, aparat juga berhasil merampas senjata M16 serta peluncur granat M203.
Dalam operasi tersebut, militer Filipina berhasi membebaskan dua orang sandera. Sayang, tak dijelaskan secara rinci apakah sandera yang berhasil dibebaskan adalah WNI yang juga kru tug boat Charles.
Kelompok Said merupakan dalang di balik penculikan tiga warga negara barat, serta seorang perempuan Filipina di Kepulauan Samal, Provinsi Davao del Norte, September tahun lalu. kelompok Said adalah algojo yang memenggal warganegara Kanada John Ridsdle dan Robert Hall setelah pemerintah Kanada menolak membayar uang tebusan.
Menurut juru bicara Wesmincom Mayor Filemon Tan Jr, kelompok Said saat ini masih memiliki lima orang sandera yang diancam akan dipenggal, termasuk beberapa warga negara Indonesia. (Inquirer)