"Sesuatu yang biasanya dikerjakan jarak dekat, sekarang serba dikerjakan jarak jauh. Dan ketika mengubah, kemudian ternyata muncul satu sisi adalah tantangan, tapi sisi lainnya adalah peluang. Jadi, yang sekarang terjadi adalah satu transformasi," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Anies mengatakan, krisis akibat pandemi COVID-19 sebagai accelerated change atau perubahan yang diakselerasi melalui tumbuhnya kesadaran atas teknologi digital. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta berharap kebijakan JakWIFI dapat dimanfaatkan dengan baik, khususnya bagi anak-anak dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Kita berharap nantinya dengan ada akses wifi gratis ini, maka masyarakat di Jakarta bisa terlibat di dalam kegiatan digital, bukan semata-mata sebagai konsumen atas informasi yang ada di dunia digital," jelasnya.
Untuk diketahui, saat ini, tersedia 4.956 titik WiFi akses yang sedang ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap. Perluasan penyediaan akses internet ini ditargetkan lebih dari 9.000 titik akses selama dua bulan ke depan.
Perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga skema, yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau tidak diminati penyedia layanan internet gratis.
Pihaknya juga berkolaborasi melalui pemanfaatan bersama titik akses dengan penyedia jasa telekomunikasi, dan penyediaan titik akses melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk informasi lokasi titik akses beserta perluasannya dapat dicek oleh publik menggunakan aplikasi JAKI (Jakarta Kini).