Dispendukcapil Lambat, Warga Surabaya Urus Akta Kematian Anak ke Jakarta

Selasa, 27 Oktober 2020 | 12:45 WIB
Dispendukcapil Lambat, Warga Surabaya Urus Akta Kematian Anak ke Jakarta
Tangkapan Layar Kisah Perjuangan Yaidah, Warga Surabaya yang Urus Akta Kematian Anak Sampai Jakarta (YouTube KOMPASTV).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lika-liku pengurusan akta kematian yang terbilang rumit baru saja dialami oleh Yaidah (51) warga Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur.

Berencana mengurus akta kematian anaknya guna mencairkan klaim asuransi, Yaidah malah mendapat masalah bertubi-tubi hingga harus berangkat ke Jakarta seorang diri untuk memperjuangkan haknya ini.

Kisah warga Surabaya urus akta kematian anak ke Jakarta bermula pada 28 Juli 2020, saat putra terkasih Yaidah yang bernama Septian Nur Mu'aziz (23) meninggal dunia.

Kala itu, Yaidah berinisiatif untuk mencairkan asuransi sang anak yang didapatkan dari perusahaannya. Dalam tenggat waktu 60 hari, Yaidah harus menyelesaikan beberapa persyaratan untuk mengajukan klaim ini.

Yaidah menuturkan bahwa salah satu syarat utama klaim asuransi adalah akta kematian. Oleh sebab itu, awal Agustus 2020 ia bergegas ke kantor kelurahan.

Tangkapan Layar Kisah Perjuangan Yaidah, Warga Surabaya yang Urus Akta Kematian Anak Sampai Jakarta (YouTube KOMPASTV).
Tangkapan Layar Kisah Perjuangan Yaidah, Warga Surabaya yang Urus Akta Kematian Anak Sampai Jakarta (YouTube KOMPASTV).

Sayangnya, ia terkendala dengan kelurahan yang lockdown lantaran adalah salah seorang petugas yang terpapar Covid-19.

"Awal Agustus itu mengurus akat kematian. Sistemnya online, tapi saya gak bisa jadi lewat ke tetangga. Namun, mereka juga ternyata gak bisa," kata Yaidah sebagaimana dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV.

"Akhirnya semua berkas saya bawa ke kelurahan awal Agustus. Lalu berkas saya serahkan ke petugas," imbuhnya.

Akan tetapi, perjalanan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebab berhari-hari Yaidah tidak mendapat kepastian soal akta kematian anaknya.

Baca Juga: Mendidih! Merasa Difitnah, Pengusaha Pendukung Machfud Arifin Lapor Polisi

Oleh sebab itu, Yaidah kemudian langsung menuju kantor Dispendukcapil di Gedung Siola. Hal ini dilakukannya lantaran sudah tidak sabar dengan pelayanan yang terbilang lambat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI