Donald Trump Cetak Rekor! Presiden dengan Suara Terbanyak Sepanjang Masa

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 08 November 2020 | 09:48 WIB
Donald Trump Cetak Rekor! Presiden dengan Suara Terbanyak Sepanjang Masa
Gestur Donald Trump usai memberikan keterangan pers di Gedung Putih terkait penghitungan suara Pilpres AS 2020. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia menarik sekitar 70,6 juta suara atau di atas 69,4 juta suara yang diperoleh Obama pada 2008 yang sebelum ini merupakan jumlah pemilih seorang calon presiden terbanyak sepanjang masa.

Trump mendapatkan tambahan 7,7 juta suara dari yang diperolehnya pada 2016 yang waktu itu 62,9 juta suara. Ini petunjuk terang benderang bahkan langkah dan cara pandang Trump ternyata diterima oleh 47,7 persen penduduk AS.

Bahkan itu tak cuma memikat mayoritas kulit putih karena warga Latin yang proporsinya kian besar pun tertarik padahal dia mempromosikan kebijakan yang menanamkan stigma buruk kepada warga latin, antara lain membangun tembok pemisah di sepanjang perbatasannya dengan Meksiko yang merupakan asal terbesar penduduk latin AS.

Keberhasilan dia dalam memenangkan Florida yang menjadi negara bagian mengambang bersuara elektoral terbanyak, di antaranya terjadi karena "pembangkangan" pemilih latin.

Maka itu, di samping memiliki tugas sulit menyatukan berbagai spektrum politik dalam Demokrat sendiri, pemilih dan segmen moderat Republik, Biden menghadapi apa yang disebut jurnal "Foreign Policy" sebagai periode "Amerika seperti dibayangkan Trump".

Ironisnya, sekalipun misalnya Trump nanti menyingkir dari dunia politik, "Trumpisme" atau gaya memerintah, gerakan politik dan ideologi politik yang berhubungan dengan Trump, diperkirakan bakal tetap besar dan menghantui masa pemerintahan Biden.

"Warisan Trump" itu diperparah oleh "bom waktu" yang ditanam Trump saat mengubah komposisi sembilan hakim Mahkamah Agung menjadi enam hakim konservatif dan tiga hakim liberal.

Kenyataan ini membuat Biden bakal menghadapi penentangan terus menerus dari lembaga yudikatif yang dikuasai hakim-hakim konservatif yang setiap saat bisa mementalkan setiap prakarsa, legislasi dan bahkan operasional pemerintahannya.

Oleh karena itu, kemenangan besar dan bersejarah ini bukan awal dalam membuka atmosfer lebih baik. Sebaliknya bisa menjadi awal masuk untuk menyiangi belantara berliku nan keras dan liar.

Baca Juga: Deretan Sejarah Tercipta Usai Biden Kalahkan Trump di Pilpres AS

Biden bakal menghadapi tekanan konstan dari Senat, terus direpotkan oleh pertarungan hukum di pengadilan seperti dialami Trump saat ini, dan aktivisme Trumpisme yang diyakini bakal agresif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI