Arab Saudi Giatkan Kampanye Meredam Ikhwanul Muslimin

Jum'at, 20 November 2020 | 14:02 WIB
Arab Saudi Giatkan Kampanye Meredam Ikhwanul Muslimin
DW

IM menjadi organisasi bawah tanah sejak Presiden Mohamed Mursi dijatuhkan oleh Abdel Fattah al-Sisi dalam kudeta militer, 2013 silam.

Antisipasi pemerintahan Joe Biden Presiden terpilih AS, Biden, sudah berjanji bakal mengkaji ulang hubungan dengan Riyadh.

Dia menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan terhadap jurnalis, Jamal Khashoggi, 2018 lalu.

Saat itu media-media Saudi ramai menyebut Khashoggi sebagai simpatisan Ikhwanul Muslimin. Kedekatan pewaris tahta Saudi, Mohamed bin Salman, dan Presiden Donald Trump selama ini dikritik lantaran membentengi Riyadh dari tekanan internasional.

Meski mencanangkan pembukaan sosial, kebijakan bin Salman memenjarakan aktivis perempuan, tokoh intelektual dan jurnalis menjadi kontroversi.

Saudi saat ini dituduh berusaha memanfaatkan serangan teror Islamic State di Jeddah sebagai dalih untuk mengganyang Ikhwanul Muslimin.

Menurut Elisabeth Kendall, analis terorisme di Universitas Oxford, narasi tersebut berguna untuk membenarkan operasi keamanan terhadap IM di hadapan pemerintahan baru AS.

“Kampanye terbaru Arab Saudi membantu membangun narasi bahwa Saudi adalah korban terorisme, bukan inkubatornya,” kata dia. rzn/ (rtr, ap, ftd, aljazeera)

Baca Juga: Morsi Tewas di Penjara, Ikhwanul Muslimin: 60 Ribu Napi Mesir Dalam Bahaya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI