Suhu rata-rata global untuk Januari hingga Oktober 2020 adalah sekitar 1,2 derajat celcius, yang berarti di atas suhu rata-rata tahun 1850–1900.
"Dengan 2020 menjadi salah satu dari tiga tahun terpanas dalam catatan, dan enam tahun terakhir 2015-2020, kemungkinan besar menjadi enam tahun terpanas dalam catatan," kata laporan iklim WMO.
Suhu di Arktik Siberia lebih dari 5 derajat celcius di atas rata-rata pada tahun 2020. Suhu mencapai 38 celcius di Verkhoyansk pada akhir Juni, diketahui sebagai suhu tertinggi di utara Lingkaran Arktik.
“Kami melihat suhu ekstrem baru di darat, laut dan terutama di Kutub Utara,” kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas.
"Kebakaran hutan melanda wilayah yang luas di Australia, Siberia, Pantai Barat AS dan Amerika Selatan, mengirimkan gumpalan asap ke seluruh dunia,” tambahnya.
Di masa pandemi, gas rumah kaca tetap meningkat Lockdown yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona hanya menghasilkan "pengurangan emisi sementara" pada tahun 2020, menurut laporan itu.
Gas rumah kaca yang sebagian besar dihasilkan oleh pembakaran dari bahan bakar fosil mencapai titik tertinggi baru pada tahun 2019.
Tingkat karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan nitrous oksida (N2O) meningkat ke level yang lebih tinggi dari tahun 2018 (2,6 bagian per satu juta), dibandingkan peningkatan dari dua tahun sebelumnya.
"Data real-time dari lokasi tertentu, termasuk Mauna Loa (Hawaii) dan Cape Grim (Tasmania) menunjukkan bahwa tingkat CO2, CH4 dan N2O terus meningkat pada tahun 2020," kata laporan itu.
Baca Juga: Antropogenik, Pesan Teator Potlot Akan Diskursus Manusia di Perubahan Iklim
Gejala pemanasan global yang semakin parah
Laporan tersebut juga mencatat bahwa permukaan laut telah naik lebih tinggi dari tahun ke tahun, sebagian akibat peningkatan pencairan lapisan es di Greenland dan Antartika.
Sementara itu, lebih dari 80% wilayah lautan telah mengalami setidaknya satu gelombang panas pada tahun 2020. Dan 43% wilayah lautan mengalami gelombang panas laut yang tergolong "kuat".
Selain itu, suhu panas laut pada tahun 2019 tercatat yang tertinggi. Hujan deras dan banjir besar melanda sebagian besar wilayah Afrika dan Asia pada tahun 2020, terutama di sebagian besar Sahel, negara-negara di the Greater Horn Afrika, anak benua India, dan daerah sekitarnya, Cina, Korea, dan Jepang.
Dengan 30 badai (per 17 November 2020), musim badai Atlantik utara mencatat jumlah badai tertinggi yang pernah ada.
Kekeringan parah memengaruhi sebagian besar bagian Amerika Selatan pada tahun 2020, dengan daerah yang terkena dampak parah termasuk Argentina utara, Paraguay dan daerah perbatasan barat Brasil.