Sebanyak 15.689 pengunjung memadati kawasan Kota Tua Jakarta pada libur Natal 2025. Mayoritas pengunjung merupakan wisatawan domestik, sementara ratusan lainnya adalah wisatawan mancanegara yang antusias menikmati suasana bersejarah di sana.
Wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa, mengunjungi Kota Tua untuk mengagumi arsitektur kolonial. Mereka menikmati tur museum dan mendengarkan cerita sejarah dari pemandu guna mengenang kembali kisah masa lalu melalui bangunan kuno.
Kawasan Kota Tua beroperasi mulai pukul delapan pagi hingga sembilan malam saat libur Natal. Tercatat sebanyak 15.326 wisatawan domestik dan 363 wisatawan asing berkunjung untuk berkeliling kawasan serta mengunjungi berbagai museum.
Suara.com - Momen libur Natal 2025 dimanfaatkan warga Jakarta dan sekitarnya untuk menyerbu destinasi wisata lokal yang ikonik. Salah satu yang menjadi primadona adalah kawasan Kota Tua Jakarta.
Destinasi yang menawarkan nuansa vintage dan estetika arsitektur kolonial ini sukses menyedot perhatian puluhan ribu pengunjung yang ingin menghabiskan waktu libur tanpa harus ke luar kota.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis (25/12/2025), area Taman Fatahillah tampak sesak oleh lautan manusia.
Mulai dari keluarga yang piknik, komunitas sepeda onthel, hingga anak muda yang berburu konten media sosial, semuanya tumpah ruah menikmati suasana sore yang syahdu di Batavia Lama.
Pengelola kawasan mencatat lonjakan angka kunjungan yang signifikan. Ismail, selaku Pengelola Kota Tua, membeberkan data rekapitulasi pengunjung yang masuk sejak gerbang dibuka pagi hari hingga penutupan operasional.
“15.326 pengunjung merupakan wisatawan domestik, 363 wisatawan asing,” kata Ismail di Jakarta, Kamis (25/12/2025).
Jika ditotal, jumlah pengunjung pada hari Natal ini mencapai angka 15.689 orang.
Angka ini menunjukkan bahwa daya tarik wisata sejarah dan ruang terbuka di Jakarta masih sangat tinggi, terutama bagi mereka yang tidak melakukan perjalanan mudik atau liburan ke luar daerah.
Sebagai informasi bagi Kawan Muda yang ingin berkunjung, kawasan Kota Tua beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Sarwendah Natal Bareng Giorgino Antonio, Ternyata Atas Permintaan Thalia dan Thania
Waktu terbaik untuk berkunjung bagi pemburu foto biasanya adalah sore hari menjelang matahari terbenam.
![Warga berkunjung ke wisata Lighting Art di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (7/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/07/93428-instalasi-lighting-art-di-kota-tua-jakarta.jpg)
Ismail mengungkapkan bahwa mayoritas turis asing yang datang berasal dari benua Eropa. Kehadiran mereka bukan tanpa alasan.
Arsitektur bangunan tua yang masih kokoh berdiri menjadi mesin waktu yang membawa mereka pada kenangan sejarah kolonial.
“(Wisata asing) ke museum dan keliling-keliling gitu, kalau kita lihat memang bangunan gaya bangunannya gaya bangunan mereka gitu kan,” jelas Ismail.
Para turis ini biasanya terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata lokal yang menceritakan detail sejarah di balik gedung-gedung megah seperti Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah), Museum Wayang, hingga Museum Bank Indonesia.
“Gaya bangunan Eropa mereka juga banyak kenangan dari cerita-cerita guide yang ada di Kota Tua itu, rata-rata ke museum dan keliling ke kawasan,” imbuhnya.