Suara.com - Pihak keluarga dari 6 anggota laskar FPI yang tewas ditembak mati dalam perjalanan mengawal Habib Rizieq di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek mengklaim tidak pernah dihubungi oleh pihak kepolisian pasca kejadian berdarah tersebut.
Orang tua salah satu korban, Faiz Ahmad Syukur, Suhada, mengaku, sangat menyesalkan cara kematian anaknya tersebut yang tertembak mati. Suhada menyampaikan, ia tak menerima anaknya tewas dengan cara seperti itu.
"Kami sangat tidak terima dengan keadaan kami yang sangat kami sesalkan adalah setelah dibunuh putra-putra kami dibunuh. Tidak ada keterangan dari pihak kepolisian yang menghubungi keluarga. Menghubungi kami itu tidak ada," kata Suhada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020).
Suhada menilai, kepolisian sangat tidak beretika dengan tidak menyampaikan informasi apa pun terkait kematian para laskar kepada keluarga.
"Artinya sebagai sebuah negara yg beradab berasaskan kemanusiaan yang adail dab beradab ini sangat biadab sangat tidak beretika," ungkapnya.
Suhada melanjutkan, ia bersama para keluarga laskar yang lain berharap negara menerapkan aturan secara benar. Pasalnya, keluarga mengganggap para laskar tewas memang karena sengaja dibunuh.
"Dan kami keluarga dari para korban pembunuhan ini yang kami bahasakan dengan apa namanya pembunuhan tanpa proses pengadilan bahasa kami seperti itu," tandasnya.
Sementara itu hingga berita ini dipublikasikan pihaknya masih menunggu kepastian kepulangan jenazah korban atau para laskar yang tewas. Keluarga belum bisa melihat kondisi para jenazah.
Ngaku Diusir
Baca Juga: Jenazah Laskar FPI Mau Dibawa ke Petamburan, Fans Rizieq Berkumpul
Kuasa hukum FPI dan keluarga korban sebelumnya mengaku mengaku diusir saat hendak menjemput enam jenazah laskar pengawal Rizieq di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin malam.