Biksu Prakru Prapath Waranukij, penuntun upacara tersebut, mengatakan bahwa meskipun ritual tersebut mendapat beberapa kritik, dia mengungkapkan penting untuk merenungkan kematian.
"Itu mengingatkan orang bahwa suatu hari kita akan mati, jadi kita harus berhati-hati dengan cara kita menjalani hidup," katanya.