"Pas zaman Pak Ahok jauh mendingan nder. Enggak semua daerah banjir, kalau pun banjir enggak tinggi. Terus juga kali atau sungai tuh rajin dikeruk lumpurnya," kata akun @she***.
"Objektif aja nih tapi zaman Pak Ahok kalau masalah banjir ketara jadi mendingan, lebih sigap dibanding orang yang menjabat sebelum dan setelah dia. Dan yaahh politik emang kerjaannya saling menjatuhkan antar kubu," komentar akun @uri***.
"Sama aja sih, cuma sepengalaman gue pas zaman Ahok banjir cepet diatasinya. PPSU masih jalan cuma ya kelihatan aja sih beda kinerjanya. Dulu di tempat gue kali rajin banget dikeruk, sekarang juga masih cuma enggak serajin dulu. Banjir tempat gue juga sekarang naiknya cepet banget," balas akun @kka***.
"Pas zamannya Ahok better terus statement doi tentang banjir tuh make sense jadi enggak bikin kesel haha," cuit akun @aku***.
Meski menyebut bahwa zaman Ahok, banjir di Jakarta jadi lebih teratasi, sejumlah warganet lain turut menyebut bahwa kelakuan warga yang masih suka membuang sampah sembarangan serta kondisi Jakarta yang banyak gedung dan beton, menjadi salah satu biang banjir.
"Gua sih lebih salahin ke warganya, udah tahu banjir tiap tahun tapi tiap lahan kosong malah dijadiin kos-kosan atau enggak kontrakan. Zaman sekarang bangun rumah juga enggak ada tempat penyerapan airnya gimana enggak banjir. Mau rumah kecil rumah gedong, banyak tuh yg disemen halamannya, got ditutup. Ada got buat saluran air malah diblok, malah diisi sampah. Mau gubernur hebat sekalipun kalau mental warganya enggak bisa diubah akan tetap sama," tutur akun @tai***.
"Jakarta memang banyak rawa dulunya yang tempat penampungan air, banyak sungai juga buat ngalirin ke laut. Sekarang rawa dan bantaran sungai dibangun jadi gedung atau jalanan, mau kemana air kalau turun? Disuruh masuk ke tanah nembus beton dan aspal?," imbuh akun @cho***.