Anggak Pemuda Desa Daditunggal Jombang Pandai Berinovasi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 24 Februari 2021 | 14:41 WIB
Anggak Pemuda Desa Daditunggal Jombang Pandai Berinovasi
Alat-alat pertanian ciptaan Anggak Langlang Dirgantara yang siap dikirim ke pemesan, Rabu (24/2/2021) [Beritajatim]

Suara.com - Anggak Langlang Dirgantara, pemuda berusia 26 tahun dari Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, melakukan berbagai inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan penduduk di daerahnya yang umumnya menggeluti sektor pertanian.

Hari itu, semburat bunga api berkali-kali menyembur dari lempengan besi yang ada di depan Anggak.

Agar aman dari semburan tersebut, Anggak melindungi matanya dengan kacamata khusus.

Sesekali kacamata dibuka ketika aktivitas pengelasan berhenti. Anggak kemudian memicingkan mata.  Melihat benda yang ada di depannya sudah simetris apa belum.

Itulah kesibukan sehari-hari yang dilakukan Anggak selama pandemi. Dia menciptakan alat-alat pertanian di bengkel sederhana.

Anggak menyadari, yang dibutuhkan petani bukan hanya lahan. Tapi juga inovasi teknologi pertanian sehingga petani lebih dimudahkan dalam mengelola lahan.

“Ini sedang membuat mesin chopper. Yakni mesin untuk pencacah rumput dan batang jagung. Hasil cacahan tersebut biasanya digunakan untuk pakan ternak,” kata Anggak dalam laporan Beritajatim.com, Rabu (24/2/2021).

Dari bengkel sederhana itulah Anggak menciptakan berbagai inovasi.

Membeli bahan baku dari lempengan besi, merekatkannya dengan mesin pengelas, kemudian mengecatnya. Makan tak heran, mesin yang diciptakan oleh Anggak, tampilannya juga menarik.

Baca Juga: Bagaimana Memastikan Muda-mudi Papua Terus Berinovasi?

Selain mesin coper, di bengkel yang sederhana juga lahir berbagai peralatan pertanian lainnya. Semisal, mixer (pengaduk pakan), mesin pelet, skru atau penghantar biji ke mesin giling. Mesin-mesin tersebut banyak dipesan petani, peternak, serta pengusaha pakan ternak.

Proses pembuatan alat pertanian di Desa Daditunggal

“Para pemesan bukan hanya dari Jombang, tapi juga wilayah lain. Bahkan hingga ke luar Jawa Timur. Kalau diskmilt danakru ini pesanan orang dari Pekalongan Jawa Tengah. Ini sudah siap kita kirim,” kata alumnus Madrasah Pesantren Darul Ulum, Tembelang, Jombang.

Anggak menambahkan, peralatan yang sekarang lagi banyak diminati adalah mesin pencacah dan coper. Pemesannya datang dari beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan Palembang di Sumatera Selatan.

“Alhamdulillah banyak pesanan. Yang penting bisa membantu petani,” ujarnya.

Karena banyaknya pesanan itulah, Anggak sempat kuwalahan melakukan produksi.

Sebagai solusinya, warga Desa Daditunggal ini merekrut dua karyawan. Saat ini, Anggak juga mendesain mesin penyosoh sorgum. Hal ini dilakukan karena melihat potensi pertanian sorgum sedang menggeliat.

Seiring dengan itu, petani butuh alat paska-panen. Soal harga, lanjut Anggak, mesin buatannya tidak membuat kantong jebol.  Relatif bersahabat dan murah.

“Kita bekerja sambil membantu kebutuhan petani,” kata Anggak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI