Suara.com - Pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan, menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang playing victim lewat sebuah puisi yang ia buat. Hencky berujar puisi tulisan SBY hanya penuh dengan kebohongan.
Sebut saja, kata Hencky, kebohongan pertama ialah mengenai klaim SBY yang telah 20 tahun bersama Partai Demokrat, hingga pengakuan mengenai SBY yang menjadi penggagas.
"Akhirnya isi puisi ini adalah playing victim yang penuh kebohongan. Kau ditinggalkan? Padahal kau yang meninggalkan orang-orang yang mendukungmu," kata Hencky kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).
Hencky mengatakan bahwa yang sebenarnya terjadi ialah SBY yang lupa bahwa 18 tahun yang lalu, SBY kala itu memohon untuk diterima sebagai salah satu anggota Partai Demokrat. Namun, setelah masuk, Hencky memandang SBY justru berbuat licik.
Kelicikan itu, dikatakan Hencky, tercipta dari tindakan SBY yang menyingkirkan para pendiri Partai Demokrat melalui perubahan mukadima dan AD/ART partai, ditambah penyebutan SBY dan Vence yang merupakan founding father. Hencky berujar dalam hal itu, SBY yang justru meninggalkan dan mencampakan.
Tetapi di satu sisi SBY pula yang memposisikan dirinya sebagai orang yang teraniaya.
"Bapak, saya pelaku dan saksi sejarah yang sangat tahu dan saya masih hidup. Kau keliru ciptakan playing victim saat saya masih hidup. Harus aku bika semua kebohonganmu," ujar Hencky.
Cerita Puitis SBY
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, mengunggah tulisan berjudul Kebenaran & Keadilan Datangnya Sering Lambat, Tapi Pasti, di sejumlah akun media sosialnya.
Baca Juga: SBY Curhat, Dilukai Sahabat Hingga Sebut Cikeas Bagai Kota Mati
Unggahan tersebut muncul di tengah kisruh Partai Demokrat sedang memanas.
Dilihat oleh Suara.com, unggahan tersebut disampaikan SBY seperti di akun YouTube, Facebook hingga Instagramnya, Kamis (18/3/2021).
Tak hanya berupa tulisan, SBY mengunggahnya dalam bentuk video bercerita.
Dalam unggahan tersebut, SBY bercerita saat ini menerima cobaan yang begitu berat. Ia menyinggung juga soal sahabat yang tega melukai dirinya.
"Perbuatan dan perlakuan sejumlah 'sahabat' yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya. Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi," kata SBY dalam tulisan bergaya puitis seperti dikutip Suara.com.
Berikut isi lengkap unggahan SBY dalam beberapa akun media sosialnya: