Mutasi yang ditemukan pada varian India diidentifikasi sebagai E484Q dan E484K. Mutasi ini juga telah terdeteksi di varian Afrika Selatan, B.1.353, dan varian Brasil, P1.
Dalam beberapa kasus, mutasi India terdeteksi pada varian Inggris, B.1.1.7. Ada pula mutasi lain, seperti yang disebut L452R, yang terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429.
Hal yang sama ditemukan pada varian di Jerman. Ahli masih berbeda pendapat WHO mengategorikan varian India sebagai "varian yang menarik".
Itu berarti varian ini sedang dipantau, tetapi untuk saat ini belum dianggap sebagai sumber keprihatinan utama.
Dr Jeffrey Barrett, direktur COVID-19 Genomics Initiative di Wellcome Sanger Institute di Inggris, berkomentar bahwa varian India telah menyebar pada tingkat yang begitu rendah selama beberapa bulan terakhir, dan itu membuat varian ini sepertinya tidak menular seperti varian asal Inggris B.1.1.7.
Tetapi sejumlah ahli lain melihat ancaman tersebut secara berbeda. Dan perkembangan saat ini tampaknya menunjukkan bahwa para ahli tersebut kemungkinan benar. Di negara bagian Maharashtra, India, lebih dari 60% dari semua infeksi virus corona telah dikaitkan dengan varian baru B.1.617.
Tetapi pihak berwenang setempat mengatakan jumlah kasus yang diurutkan terlalu rendah untuk bisa menarik kesimpulan yang jelas.
Karena itu, masih belum jelas apakah varian India bertanggung jawab atas peningkatan infeksi di India. ae/yp

Baca Juga: Ledakan Wabah Corona di India, Negara di Asia Selatan Diminta Waspada