Selain berurusan dengan ormas atau LSM, Luther juga masih harus berurusan dengan developer atau warga perorangan kalau pembangunan jalur kabel fiber optic melewati area private dan ini beda lagi masalahnya.
Urusan minta izin mereka untuk menempatkan jaringan kabel bawah tanah maupun pembangunan tower jauh lebih kompleks jika dibandingkan dengan ketika berurusan dengan perangkat pemerintah dan ormas.
“Mereka (developer dan warga perorangan) merasa jalan mereka dilewati proyek yang kita kerjakan, terkadang mintanya sama lebih gila lagi daripada ormas-ormas.”
Luther menyebut sejumlah developer perumahan menerapkan sistem kontrak dengan perusahaan yang jaringan kabel atau towernya berada di lahan mereka.
“Jadi pada saat kita ada proyek di sana, berapa lama barang-barang kita di area dia, ya dihitungnya pertahun nanti. Selagi jaringan kita ada di area dia ya kita harus bayar per tahunnya. Jadi itu harganya bisa 10 kali lipat dari punya pemerintah gitu (misalnya proyek melewati jalan raya).”
Menurut Luther, biaya untuk mendapatkan izin dari developer atau individual berbeda-beda dan biasanya sangat mahal karena tidak ada ketentuan resmi yang bisa dijadikan patokan. Berbeda kalau urusannya sama instansi pemerintah yang semua ketentuan sudah tercantum dalam peraturan.
“Kalau pemerintah, itu angkanya ngacunya ke perda, seandainya perdanya sebut Rp5.000 per meter ya kita bayar segitu. Tapi kalau untuk developer, ya tergantung peraturan mereka, bisa ratusan juta.”
“Tapi kalau soal itu ya kita kembalikan lagi ke perusahaan.”
Daya tawar yang dimiliki perusahaan rendah jika negosiasi dengan developer atau warga perorangan terdampak jalur kabel. Mereka biasanya akan memberikan pilihan, bersedia membayar sesuai permintaan mereka atau pindah ke wilayah lain.
“Itu biasanya orang akan bilang kalau nggak mau lewat sini ya udah cari jalur lain, kalau mau lewat sini ya mau bayar berapa, dan itu angkanya sama nggak jelas, sama kayak ormas.”
Bagaimana rasanya sering menghadapi pemalak?
Baca Juga: Kisah Penjaga Makam: Menjawab Apa Saja yang Terjadi di Kuburan
Tadinya saya mengira setelah bertahun-tahun berinteraksi dengan pemalak, membuat Luther tak lagi menganggap mereka sebagai beban. Tetapi ternyata perkiraan saya salah, tetap saja mereka menjadi ganjalan.