Untuk melakukan rencana tersebut, para menteri mengatakan akan meluncurkan metode pengujian yang lebih cepat dan lebih mudah. Menurut mereka, tes PCR membutuhkan waktu terlalu lama.
Metode lain yang mungkin akan digunakan adalah metode pengujian breathalyser, yang diklaim hanya memakan waktu sekitar satu sampai dua menit untuk mengetahui hasilnya.
Para menteri juga menunjukkan terapi yang dianggap efektif mengobati, mempercepat pemulihan, serta mengurangi keparahan penyakit dan kematian.
Para pejabat juga mengatakan akan mendesak warga untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan menjauhi keramaian ketika merasa tidak sehat.
"Dengan vaksinasi, tes, pengobatan dan tanggung jawab sosial, bisa berarti dalam waktu dekat, ketika seseorang terkena Covid-19, respons kami bisa sangat berbeda dari sekarang," pungkas para menteri.
Negara berpenduduk 5,7 juta tersebut rata-rata mencatat sekitar 18 kasus sehari dalam sebulan terakhir dan ada 36 kematian sejak pandemi dimulai, menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins.