"Yang jelas satwanya mulai mengalamai perbaikan kondisinya kesehatannya sudah mulai pulih, sehingga nafsu makannya sudah mulai ada lagi," tukas dia.
Kronologi
Bambang mengatakan, perubahan perilaku itu pertama kali terlhat pada sosok Tino pada 9 Juli 2021 lalu. Gejalanya berupa penurunan porsi makan, terlihat lemah, gejala batuk, hingga nafas berat disertai lendir yang keluar pada hidung.
Dua hari berselang, tepatnya pada 11 Juli 2021, gejala serupa terjadi pada Hari. Gejala yang terjadi pada harimau berusia 12 tahun tersebut, serta Tino, 9 tahun itu segera dilaporkan ke tim medis TMR untuk kemudian diobservasi
"Lalu dilakukan observasi terhadap dua harimau tersebut kemudian diputuskan untuk mengambil sampel dari ingus di harimau tersebut," sambung Bambang.
Bambang melanjutkan, setelahnya sampel lendir atau yang akrab dengan istilah tes swab langsung dibawa ke Pusat Studi Primata Institut Pertanian Bogor (IPB). Satu hari setelahnya, diketahui jika dua ekor raja rimba itu terpapar Covid-19.
"Satu hari setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, keluar hasil bahwa kedua harimau tersebut terpapar virus Covid-19," pungkas dia.
Pantauan Suara.com, Tino dan Hari berada di kandang isolasi tak jauh dari kandang Harimau Sumatera lainnya. Hari ini, tim medis tengah melakukan pemeriksaan terhadap kedua ekor Harimau Sumatera tersebut.
Hanya saja, demi keselamatan, jurnalis yang meliput tidak diperkenankan mendekat untuk melihat proses pemeriksaan terhadap Tino dan Hari. Sehingga, sosok Hari dan Tino tidak dapat disaksikan dengan mata kamera maupun pengelihatan secara langsung.
Baca Juga: Dua Harimau Terpapar Covid-19, Hewan Lain di Ragunan Rentan