Warga mengungkapkan para penjaga melepaskan tembakan setelah menuduh pemuda tersebut sebagai anggota Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF) yang anti-kudeta.
Adapun PDF dibentuk pemerintah pro-demokrasi untuk melawan rezim kudeta militer.
Padahal, kelompok gerilya lokal lain yang telah mengeklaim bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap pejabat junta di daerah tersebut, dan bukan PDF.
Menurut warga lokal, Nyein Chan dan anak perempuannya bukanlah target yang dimaksud.
Nyein Chan tertembak dua kali di tangan, sementara anak perempuannya tertembak di kepala dan perut. Bayi tersebut tewas di tempat.
Saksi mengungkapkan seorang pejalan kaki bernama Tin Tin Mar juga tertembak di bagian kaki karena berteriak dan mencoba melarikan diri.
Dua korban yang terluka dan jenazah anak perempuan tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit umum setempat.
Setelah penembakan, ketegangan di daerah tersebut tetap tinggi seiring kedatangan pasukan junta di rumah Tun Tun Oo.
Pasukan junta mulai menginterogasi pejalan kaki, dan bahkan memaksa beberapa orang untuk berlutut dan meletakkan tangan mereka di belakang kepala.
Baca Juga: Dubes Myanmar di PPB Jadi Target Pembunuhan, Junta Militer Bantah Terlibat
Penduduk setempat mengatakan tidak ada penangkapan terkait penembakan tersebut hingga Kamis siang.