Jalal mengaku tidak percaya dengan Taliban yang berjanji untuk tidak melakukan pembalasan.
"Mereka adalah manipulator, mereka berbohong sekarang untuk menenangkan warga,” ujarnya.
Ia mengklaim bahwa Taliban telah membunuh orang-orang di provinsi yang mereka duduki.
"Saya benar-benar yakin 100% bahwa mereka memiliki daftar orang-orang yang telah bekerja dengan pemerintah, yang mengatakan hal-hal buruk tentang Taliban, dan mereka akan membalas dendam."
Sementara itu penanganan penarikan cepat pasukan NATO dari Afganistan disebut Jalal sangat buruk. "Contohnya pangkalan udara Bagram,” katanya.
"Mereka pergi di malam hari tanpa memberi tahu siapa pun. Mereka telah mengkhianati Afganistan.”
Jalal juga mengaku kehilangan kata-kata dengan respons dari militer Afganistan. "Saya tidak bisa memproses situasi yang terjadi di Afganistan,” ujarnya.
"Mengapa mereka pergi? Mengapa tidak ada satu peluru pun yang ditembakkan (saat Kabul jatuh)? Saya tidak tahu mengapa semua ini terjadi tanpa pertempuran antara tentara kami dan Taliban.”
Nasib warga Afganistan di Jerman
Baca Juga: Jual Opium Jadi Pendapatan Utama Taliban
Pada konferensi pers reguler pada Senin 16/08), pemerintah Jerman mengakui bahwa ribuan warga Afganistan yang telah bekerja membantu pemerintah dan militer Jerman masih terjebak di Kabul, meskipun ada jaminan bahwa mereka akan diberikan suaka di Jerman.