Ramah Terendam Banjir, Ratusan Warga Pulau Buru Mengungsi

Erick Tanjung Suara.Com
Jum'at, 17 September 2021 | 13:31 WIB
Ramah Terendam Banjir, Ratusan Warga Pulau Buru Mengungsi
Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengakibatkan kerusakan infrastruktur pada dua kecamatan di Kabupaten Buru, Maluku dan lebih dari 300 KK diungsikan. (Antara/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Disamping berdampak pada warga, banjir juga merendam 364 unit rumah, pipa saluran air rusak dan merendam 6 kendaraan warga. Pihaknya masih melakukan pemutakhiran data di lapangan.

Pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten Buru telah melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat maupun babinsa dan babinkamtibmas di Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba.

Selain berkoordinasi, BPBD Kabupaten Buru telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras 500 kg dan mie instan 50 dos ke warga terdampak di Desa Waelana Lana dan Persiapan Silewa.

Kemudian, pendistribusian logistik serupa, beras 250 kg dan mie instan 70 dos, menuju Desa Wamana Baru. Sedangkan di Desa Waegeren, masyarakat menerima bantuan beras 150 kg dan mie instan 30 dos.

Bantuan juga diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Buru, terdiri dari beras 600 kg, selimut 25 buah dan sembilan buah terpal untuk warga Desa Wamana Baru.

Melihat prakiraan cuaca BMKG, wilayah Fena Leisela dan Lolong Guba masih berpeluang hujan ringan pada hari ini (17/9) dan esok hari (18/9).
Sedangkan pantauan inaRISK, sebanyak 10 kecamatan memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kedua kecamatan terdampak termasuk dalam wilayah dengan potensi tersebut.

Selain samping berpotensi banjir, Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba juga berpotensi bahaya tanah longsor dengan kategori serupa.

Menyikapi musim hujan yang sudah berlangsung di September 2021, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Kesiapsiagaan dan kerja sama antar masyarakat di kawasan hulu dan hilir sangat membantu dalam menginformasikan kondisi curah hujan atau pun kondisi tanah teridentifikasi mengalami keretakan atau tidak. (Antara)

Baca Juga: Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen Blasteran Belanda-Maluku

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI