Informasi Pemprov DKI soal Limbah Parasetamol Minim, Walhi: Jangan Susahkan Nelayan!

Senin, 04 Oktober 2021 | 15:32 WIB
Informasi Pemprov DKI soal Limbah Parasetamol Minim, Walhi: Jangan Susahkan Nelayan!
Informasi Pemprov DKI soal Limbah Parasetamol Minim, Walhi: Jangan Susahkan Nelayan! Penampakan laut di Muara Angke, Jakarta Utara pasca tercemar parasetamol. (Raihan Hanani)

Suara.com - Sebagian warga Muara Angke, Jakarta Utara, ketika ditemui pada hari ini mengaku tidak mengetahui soal tercemarnya air laut Jakarta oleh limbah parasetamol. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menilai, informasi yang diberikan oleh pemerintah terkait hal tersebut masih sangat minim.

"Artinya pengetahuan atau informasi yang diberikan oleh pemerintah terkait kondisi Teluk Jakarta sangat minim, bahkan penduduk setempat tidak tahu," kata Direktur Walhi Jakarta, Tubagus Soleh Ahmadi dalam sambungan telepon, Senin (4/10/2021).

Pria yang akrab disapa Bagus itu berpendapat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menjadikan fakta itu sebagai hal yang serius. Kata dia, jangan sampai masyarakat atau nelayan sampai salah paham terhadap penelitian tersebut.

"Penting untuk diseriusi oleh pemerintah, jangan sampai ada salah paham," sambungnya.

Merujuk informasi yang dihimpun Walhi Jakarta, nelayan di teluk Jakarta, khususnya Muara Angke cukup jauh untuk mencari hasil tangkapan. Mereka harus menempuh jarak kurang lebih satu hingga dua kilometer dari garis pantai.

"Karena berdasarkan info, nelayan di Teluk Jakarta cukup jauh dia mencari ikannya lebih dari 1 hingga 2 kilometer dari pantai," papar Bagus.

Untuk itu, Walhi Jakarta berharap agar informasi soal penelitian tersebut nantinya menyusahkan masyarakat dan nelayan. Sebab, seluruh masyarakat berhak atas informasi yang berkaitan dengan kesehatan.

"Jangan sampai informasi ini juga menyusahkan masyarakat khususnya nelayan. Tapi juga masyarakat punya hak atas informasi terhadap kesehatan."

Tidak Serius Revitalisasi

Baca Juga: BRIN Duga Parasetamol di Teluk Jakarta Akibat Gaya Hidup Manusia

Bagus mengatakan, Pemprov DKI Jakarta belum cukup serius dalam melakukan revitalisasi di teluk Jakarta. Meski paracetamol bukan termasuk parameter yang harus di ukur dalam hal pemantauan, hal itu tetap harus didalami.

"Kami cukup terkejut, artinya memang pemerintah selama ini belum cukup serius dalam upaya melakukan revitalisasi atau pemulihan teluk Jakarta," beber dia.

Tidak hanya itu, Walhi Jakarta juga meminta agar Pemprov DKI Jakarta segera mendalami temuan tersebut. Bahkan, kalau bisa Pemprov DKI Jakarta juga membikin suatu kajian serta menelusuri apa dampak yang terjadi bagi teluk Jakarta.

"Terutama dampak yang diperkirakan itu dampaknya akan berpengsruh terhadap makhluk hidup, ikan di teluk Jakarta. Itu penting untuk didalami. Kemudian menginvestigasi, ini sumbernya dari mana," jelas Bagus.

Warga Belum Tahu

Warga di sekitar Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara mengaku baru mengetahui soal isu tercemarnya air laut Jakarta oleh limbah paracetamol. Warga hanya tahu jika air laut di sekitar Pelabuhan Muara Angke hanya tercemar solar yang berasal dari banyaknya kapal yang bersandar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI