Dirjen Cipta Karya PUPR: Indonesia Dukung Dunia Bebas Karbon Lewat Pengelolaan Persampahan

Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:40 WIB
Dirjen Cipta Karya PUPR: Indonesia Dukung Dunia Bebas Karbon Lewat Pengelolaan Persampahan
Webinar Mendukung Perwujudan Dunia Bebas Karbon dengan Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Persampahan. (Dok: PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diana menyebut pendekatan ekonomi tradisional menggunakan model ambil,  pakai dan buang. 

"Ekonomi tradisional menggunakan model ambil, pakai, buang (take-make-dispose) menjadi proses sharing, leasing, reusing, repairing, refurbishing dan recyling.Untuk produk material dan eksisting yang bertujuan untuk mengurangi sampah dan juga polusi," kata dia.

"Kita akan memperpanjang waktu pakai produk dan juga materialnya, agar bisa mendukung regenerasi sistem dengan alam," sambungnya. 

Lanjut Diana, perwujudan ekonomi sirkular ini juga dapat menghasilkan peluang ekonomi dalam menstimulasi pertumbuhan bisnis dan juga inovasi baru.

"Serta tentunya dapat menambah peluang  usaha dan juga lapangan kerja di masyarakat," tutur Diana.

Di kesempatan yang sama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sumber utama emisi gas rumah kaca yakni limbah padat domestik dan air limbah domestik dan industri. 

"Sebenarnya sumber utama emisi gas linbah padat domestik industri, air limbah domestik dan industri. Kalau di kampung saya dulu di Jawa Tengah, Pekalongan buang sampahnya masih sembarang, Bengawan Solo  limbahnya masih dicemari, pengusahanya tanggung jawab dong itu ya," kata Ganjar saat menjadi pembicara kunci. 

Ia pun menceritakan bahwa Presiden Jokowi pernah menanyakan perihal pengelolaan sampah kepada para gubernur.

"Pak presiden pernah nanya sama  gubernur benar nggak sampah sudah dikelola dengan baik? Bagaimana pengelolaan TPA, bagaimana pengolahan biologisnya termasuk pengomposan biodigester kemudian pengolahan termal dan pembakaran terbuka," kata dia 

Baca Juga: Hari Habitat Dunia, BTN Gelar Akad Kredit Massal 3.000 Unit

Ganjar pun memaparkan kebijakan, target dan pengelolaan sampah di Jawa Tengah hingga tahun 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI