Dirjen Cipta Karya PUPR: Indonesia Dukung Dunia Bebas Karbon Lewat Pengelolaan Persampahan

Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:40 WIB
Dirjen Cipta Karya PUPR: Indonesia Dukung Dunia Bebas Karbon Lewat Pengelolaan Persampahan
Webinar Mendukung Perwujudan Dunia Bebas Karbon dengan Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Persampahan. (Dok: PUPR)

Pengurangan sampah kata Ganjar targetnya 30 persen pada tahun 2025. Yaitu dari timbulan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga.

"Programnya pembatasan timbunan sampah, pendauran ulang sampah, pemanfaatan kembali sampah," ucap Ganjar.

Adapun penanganan sampah yakni targetnya 70 persen pada tahun 2025 dari timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Program-programnya yakni pemilahan,  pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

Namun Ganjar menyoroti problem sampah -sampah kesehatan terutama masker. Sehingga kata Ganjar masyarakat harus diberikan edukasi terkait sampah kesehatan harus.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: PUPR)
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: PUPR)

"Hari ini kita punya problem ya sampah-sampah kesehatan terutama masker. Rasa-rasanya kita mesti mengeduasi. Masker kita bisa buat apa ya. 

Ia menyebut di beberapa negara limbah masker bisa menjadi benang atau alas kaki. 

"Beberapa negara di Eropa itu sudah di lebur bisa jadi benang terus kemudian kerjasama dengan perusahaan alas kaki dan menjadi ornamen dari sepatu," ucap dia.

Dalam webinar Ganjar juga berpesan masker yang dibuang diletakkan satu wadah. 

"Tapi ingat itu ternyata ketika sampah yang ada karetnya itu jika dilaut bisa megganggu hewan-hewan yang ada sana, ikan ikan-ikan dan kemudian mereka terikat dan kemudian mereka (ikan) menjadi cacat dan inilah yang kemudian kita mesti ajari jadi memilah-memilah. Saya titip betul limbah medis di masa pandemi taru di satu tempat kemudian direndam pake deterjen biar virus mati semua, tolong dipotong karet-karetnya sederhana saja," ungkap Ganjar.

Baca Juga: Hari Habitat Dunia, BTN Gelar Akad Kredit Massal 3.000 Unit

Lebih lanjut Ganjar mengatakan peran pemerintah daerah dalam mendukung pengurangan gas rumah kaca pengelolaan limbah  yaitu mendorong terlaksananya pengelolaan sampah berbasis Jakstrada ( 100% pada tahun 2025) melalui program pengurangan penanganan sampah.

Kemudian meningkatkan peran masyarakat melalui pemilahan pemanfaatan dan pengolahan sampah pada sumbernya.

"Dan meningkatkan kapasitas infrastruktur pengolahan sampah khususnya sampah organik yang mendorong penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recyle)," kata Ganjar.

Dalam kesempatan tersebut CEO  Indonesia Medika dr Gamal Albinsaid yang mengembangkan klinik asuransi sampah mengatakan, inisiatif pembuatan klinik asuransi sampah, karena bermula dari keprihatinan terhadap banyaknya warga yang sakit, namun tidak mampu berobat karena terkendala biaya kesehatan.

"Berawal dari kisah nyata seorang anak pemulung bernama Khairunnisa yang menderita sakit diare. Penghasilan bapaknya 10 ribu. Saat itu, bapaknya tidak cukup uang untuk berobat, dan dia menemani bapaknya jadi pemulung, akhirnya dia meninggal dunia di gerobak sampah bapaknya dan bisa jadi inspirasi saya dan teman-teman dalam mengembangkan sampah sebagai sumber pembiayaan," kata Gamal.

Karena itu dirinya mengembangkan inovasi kesehatan klinik asuransi sampah sebagai sumber pembiayaan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI