"Dalam konteks ini, saya melihat sejak dulu hingga sekarang ke depan, peranan organisasi NU dan Muhammadiyah penting sekali."

Ramos Horta sebelumnya pernah mengajukan NU dan Muhammadiyah pada tahun 2019, namun gagal. Kali ini, ia kembali menominasikan dua organisasi ini dengan sedikit tekanan agar Komite Nobel membuka matanya pada Indonesia.
Untuk diketahui, Ramos Horta yang menerima Nobel Perdamaian 1996 bersama Uskup Belo ini selalu berhasil mencalonkan pemenang Nobel Perdamaian sebelumnya.
Sebut saja diantaranya Muhammad Yunus, pakar ekonomi dan pendiri Bank Grameen dari Bangladesh (2006), mantan Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung(2000).
Presiden Amerika Serikat ke-39 James Earl Carter, Jr (Jimmy Carter) yang selalu gagal meskipun dicalonkan selama 20 tahun, langsung berhasil ketika dicalonkan oleh José Ramos Horta pada 2002.
Horta juga sukses mencalonkan Uni Eropa (UE) pada tahun 2012.