Kekhawatiran sekjen PBB Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengadakan pembicaraan terpisah dengan para menteri luar negeri Rusia dan Ukraina pada Senin (14/02).
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres masih berpikir bahwa tidak akan ada konflik, berdasarkan "analisisnya sendiri, harapannya sendiri."
Dujarric menambahkan bahwa PBB masih tidak berencana untuk mengevakuasi atau merelokasi lebih dari 1.600 stafnya di Ukraina.
Guterres mengatakan sudah waktunya untuk "meredakan ketegangan" antara Rusia dan Barat, dengan mengatakan dia "sangat khawatir" tentang ancaman konflik.
"Sekarang waktunya untuk meredakan ketegangan dan mengurangi tindakan di lapangan," kata Guterres, yang sebelumnya berbicara dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina, serta menyatakan keprihatinan seriusnya atas situasi tersebut.
Menyerukan diakhirinya "retorika yang membara", sekretaris jenderal PBB mengatakan kepada wartawan bahwa dia "sangat khawatir dengan meningkatnya ketegangan dan meningkatnya spekulasi tentang potensi konflik militer di Eropa.
Kanada akan pinjamkan Ukraina hampir $500 juta
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan bahwa Ukraina akan dipinjamkan $490 juta (Rp7 triliun).
Senjata juga akan dikirim untuk membantu mempertahankan diri dari Rusia.
Baca Juga: Kekhawatiran Sekjen PBB Soal Perang Bakal Terjadi Di Ukraina, Desak Pemimpin Dunia Tenangkan Keadaan
"Mengingat keseriusan situasi dan setelah percakapan dengan Ukraina, saya telah menyetujui penyediaan peralatan dan amunisi mematikan senilai $7,8 juta (Rp87,5 miliar),” kata Trudeau dalam konferensi pers. Trudeau melanjutkan dengan mengatakan: "Ini menanggapi permintaan khusus Ukraina dan merupakan tambahan dari peralatan tidak mematikan yang telah kami sediakan."