Heboh Video TikTok Anak Ngaku Ibunya Dicovidkan, Begini Reaksi RSUD Cipayung Jakarta Timur

Senin, 21 Februari 2022 | 10:26 WIB
Heboh Video TikTok Anak Ngaku Ibunya Dicovidkan, Begini Reaksi RSUD Cipayung Jakarta Timur
Video TikTok anak mengaku ibunya sengaja dicovidkan RSUD Cipayung, Jakarta Timur. (tangkapan layar/TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Secara umum kata Ekonugroho, pemeriksaan dengan PCR mempunyai tingkat akurasi paling tinggi sehingga menjadi acuan utama untuk penegakan diagnosis COVID-19. 

Ekonugroho melanjutkan, pemeriksaan rapid antigen pada awal sakit, bisa jadi memberikan hasil ‘masih negatif’, karena jumlah virus yang masih terlalu rendah untuk bisa dideteksi oleh tes rapid antigen, namun hanya bisa terdeteksi dengan tes PCR. 

Setelah kondisi sakit berjalan beberapa hari, di mana jumlah virus bertambah banyak, maka baru dapat dideteksi, baik dengan tes rapid antigen maupun PCR. 

"Hal ini sering ditemukan dalam situasi sehari-hari, sehingga tidak jarang diperlukan pemeriksaan ulang untuk memastikan apakah seseorang pasti menderita Covid-19 atau tidak," papar Ekonugroho.

Selain itu, Ekonugroho mengatakan, dalam kondisi saat ini, sebagai upaya menjaga agar tidak terjadi klaster di fasilitas kesehatan termasuk di rumah sakit, dilakukan skrining dan pemisahan pasien dalam beberapa tahap. 

Mulai dari skrining awal (triase) berdasarkan keluhan dan tanda vital pasien, pasien yang bergejala serupa dengan Covid-19 dipisahkan dengan pasien dengan gejala lain. 

Kata Ekonugroho, di RSUD Cipayung, pelayanan di tenda diberikan untuk pasien yang tidak menunjukkan gejala Covid-19, sedangkan pada pasien yang diduga menderita Covid-19 selama masa menunggu hasil pemeriksaan rapid antigen atau PCR, disiapkan lokasi yang berbeda di dalam gedung rumah sakit. 

Setelah diperoleh kepastian diagnosis pasien, barulah kata dia, pasien yang membutuhkan rawat inap akan dialihkan ke ruang rawat di bangunan induk melalui jalur khusus yang disiapkan. 

"Sekali lagi, hal ini dilakukan dalam rangka meminimalisir kemungkinan terjadinya penularan di dalam rumah sakit dan menjaga agar pasien dengan Covid-19 tidak dirawat dalam satu area dengan pasien bukan Covid-19," ungkap Ekonugroho. 

Baca Juga: Hoaks Covid-19 Membahayakan Siapa Saja?

Karena itu, Ekonugroho mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti peraturan yang berlaku selama masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. 

Masyarakat kata dia juga selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan mengurangi mobilitas dan segera melengkapi vaksinasi sekaligus vaksinasi booster sesuai jadwal. 

"Jika sakit, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mengikuti petunjuk yang dokter berikan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI