Mantan agen rahasia yang dulu ditempatkan di Dresden, Jerman itu, sekarang duduk dan mengatakan, warga Ukraina tidak tahu berterimkasih pada para bapak pendiri bangsa mereka, mereka bahkan merobohkan patung Lenin.
Mereka menamakan itu dekomunisasi." Menghentikan sepak terjang jahat Putin Tahun 2004 Ukraina mengobarkan Revolusi Oranye dan melepaskan diri dari komunisme.
Tapi tahun 2013 terjadi pukulan balik. Pemerintahan saat itu yang dipimpin Viktor Janukovich yang pro Rusia menolak menandatangani perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa.
Warga di Ukraina, terutama di ibukota Kiev lalu menggelar aksi massal untuk menjatuhkan pemerintahan.
Janukovich adalah pemimpin pro komunis kedua yang digulingkan dengan aksi massal rakyat Ukraina.
Eropa sekarang harus menghentikan sepak terjang Putin, atau mereka juga turut bersalah membiarkan berkobarnya perang besar di tanah Eropa, yang sekarang masih mungkin dihentikan.
Dengan pendudukan bagian wilayah territorial Ukraina, Putin menyebar bibit perang, karena itu tidak boleh dibiarkan.
Jerman, negara demokratis yang menjadi bagian dari Uni Eropa, kini mengemban tanggung jawab paling besar.
Karena, dulu pada awal Perang Dunia Kedua, adalah pasukan Jerman yang atas perintah Hitler, yang pertama-tema menyerang Polandia, lalu Ukraina dan Belarus. (hp/as)
Baca Juga: Conor McGregor Panik Bukan Main Usai Rangkul Vladimir Putin
