Volodymyr Zelenskyy: dari Aktor Komedi Jadi Negarawan yang Disegani

Minggu, 27 Februari 2022 | 18:37 WIB
Volodymyr Zelenskyy: dari Aktor Komedi Jadi Negarawan yang Disegani
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Laporan beredar bahwa Rusia berniat membunuhnya. Zelenskyy sendiri berspekulasi bahwa salah satu tujuan serangan Rusia adalah untuk menggulingkannya, dan mengatakan pihak musuh telah menyatakan dia sebagai target nomor satu.

Beberapa tahun yang lalu, Zelenskyy adalah seorang aktor dan penghibur, yang mengkritisi korupsi dan salah urus di Ukraina dengan memerankan peran sebagai presiden Ukraina dalam serial televisi populer Pelayan Masyarakat atau "Servant of the People."

Terpilih pada tahun 2019, pria yang kini berusia 44 tahun itu dengan cepat berkembang menjadi negarawan serius yang tampaknya dengan mudah mampu memberikan nada yang tepat dalam masa krisis.

Mungkin justru karena, sebelum menjadi presiden, dia adalah aktor komedi, presenter, dan punya bakat retorika yang luar biasa, yang memungkinkannya menggunakan kata-kata untuk mencapai dampak sebesar mungkin.

Zelenskyy sebagai komunikator yang luar biasa

Sekarang Rusia meluncurkan invasi, situasi di Ukraina tampaknya semakin berbahaya, dan setiap seruan Zelenskyy makin mendesak dan berapi-api.

Pengamat menganggap pidato yang dia buat tepat setelah invasi Rusia dimulai sebagai pidato yang terbaik dalam hidupnya.

Emosional, tak kenal takut, dan tegas, dia mengatakan kepada pasukan Rusia: "Jika Anda menyerang, Anda akan melihat wajah kami, bukan punggung kami!"

Presiden Ukraina juga sangat menguasai seni berkomunikasi melalui Twitter. Setiap beberapa jam dia mencuit pernyataan singkat kepada dunia.

Baca Juga: Puluhan Warga Sipil Tewas Akibat Invasi Rusia, Presiden Ukraina: Tindakan Mereka Mendekati Genosida

Pada tengah hari, Jumat lalu (25/02) misalnya, ia berterima kasih kepada Swedia dalam bahasa Ukraina dan Inggris atas bantuan militer, teknis, dan kemanusiaan negara itu, seraya menyimpulkan bahwa mereka "membangun koalisi anti-Putin bersama-sama."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI