Invasi Rusia ke Ukraina Ubah Haluan Politik Luar Negeri Jerman 180 Derajat

Selasa, 01 Maret 2022 | 13:08 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina Ubah Haluan Politik Luar Negeri Jerman 180 Derajat
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dunia sudah berubah"

Alasan perubahan haluan itu sudah jelas. "Jerman harus berinvestasi lebih banyak dalam keamanan negara kita. Tujuannya adalah pasukan yang kuat, canggih, yang melindungi kita dengan andal," kata Olaf Scholz.

Setelah 16 tahun koalisi konservatif di bawah Angela Merkel memerintah, kali ini koalisi Sosialdemokrat (SPD), Partai Hijau dan Liberaldemokrat FDP menuliskan sejarah baru poilitik pertahanan dan luar negeri Jerman.

Sementara Partai Hijau dulunya selalu bersikap menolak ekspor senjata, SPD sering diituduh bersikap terlalu lunak dan nyaman terhadap Vladimir Purin dan Rusia.

Sementara FDP sering dikritik karena terlalu mengutamakan kepentingan ekonomi. Namun Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock (Partai Hijau) mengatakan di depan parlemen: "Aturan yang kita buat sendiri tidak boleh menjauhkan kita dari tanggung jawab. Jika dunia sudah berubah, maka kebijakan kita juga harus berbeda."

Politik Pintu terbuka untuk pengungsi Ukraina

Sejak akhir Perang Dingin, Jerman telah mengurangi kekuatan pasukannya dari 500.000 tentara pada saat reunifikasi menjadi hanya sekitar 200.000 tentara saat ini.

Sejarah perang masa lalu yang kelam memupuk tradisi pasifis atau anti perang yang sangat kuat dalam politik luar negeri Jerman.

Bahkan ketika Amerika Serikat memutuskan untuk menyerang Irak, Jerman di bawah pemerintahan Gerhard Schröder (SPD) secara terbuka menolak perang di Irak.

Baca Juga: Gelombang Pengungsi dari Ukraina Mulai Berdatangan ke Perbatasan Polandia

Selama berminggu-minggu pasukan Rusia dikerahkan ke perbatasan Ukraina, Jerman bersikeras menolak permintaan Ukraina untuk pengiriman senjata pertahanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI