Politik Pintu terbuka untuk pengungsi Ukraina
Sejak akhir Perang Dingin, Jerman telah mengurangi kekuatan pasukannya dari 500.000 tentara pada saat reunifikasi menjadi hanya sekitar 200.000 tentara saat ini.
Sejarah perang masa lalu yang kelam memupuk tradisi pasifis atau anti perang yang sangat kuat dalam politik luar negeri Jerman.
Bahkan ketika Amerika Serikat memutuskan untuk menyerang Irak, Jerman di bawah pemerintahan Gerhard Schröder (SPD) secara terbuka menolak perang di Irak.
Selama berminggu-minggu pasukan Rusia dikerahkan ke perbatasan Ukraina, Jerman bersikeras menolak permintaan Ukraina untuk pengiriman senjata pertahanan.
Kritik pun makin gencar atas sikap "diam" Jerman, karena mantan Kanselir Gerhard Schröder sejak bertahun-tahun bekerja menjadi Komisaris Utama di perusahaan gas Rusia, Gazprom dan sering tampil dan berfoto bersama Putin.
Selain memutuskan bantuan senjata ke Ukraina, Jerman juga memutuskan isolasi bank sentral dan beberapa bank terbesar Rusia dari sistem transer perbankan SWIFT, dan menutup kawasan udara untuk semua pesawat milik Rusia.
Kebijakan itu sekarang diberlakukan oleh Uni Eropa untuk seluruh kawasan udaranya.
Uni Eropa juga membuka perbatasannya untuk pengungsi dari Ukraina. Semua pengungsi Ukraina akan mendapat status izin tinggal khusus selama 3 tahun dengan izin kerja. hp/yf (dpa/afp)
Baca Juga: Gelombang Pengungsi dari Ukraina Mulai Berdatangan ke Perbatasan Polandia
