Baik Pfizer dan Moderna juga telah memulai uji klinis vaksin spesifik Omicron.
Ada juga beberapa kelompok penelitian di seluruh dunia yang mengembangkan vaksin yang bertujuan untuk bekerja melawan semua varian SARS-CoV-2.
2. Beberapa orang mengatakan masker tidak diperlukan
Pada hari-hari awal COVID-19, saat masih belum ada vaksin, kitaharus mengandalkan tindakan pencegahan individu seperti kebersihan tangan, jarak sosial, danwajah.
Meskipun aturan mencuci tangan dan menjaga jarak sosial melindungi dari infeksi diterima oleh masyarakat luas, tidak demikian dengan pemakaian masker yangjauh lebih kontroversial.
Sebelum April 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan agar masyarakat tidak menggunakan masker karenadua alasan.
Pertama, CDC khawatir tidak ada pasokan masker bedah dan N95 yang cukup, yang krusial untuk mereka yang berisiko tinggi.
Kedua, diperkirakan pada saat itu orang tanpa gejala dan pra-gejala tidak dapat menularkan virus (kita sekarang tahu bahwa mereka ternyata bisa).
Namun, pada 3 April 2020, CDC mengubah sarannya dan merekomendasikan masyarakat umum untuk memakai masker kain berlapis-lapis.
Aturan ini sekarang telah diperbarui untuk mengenakan maskeryang pas yang dipakai secara konsisten.
Baca Juga: Sudah Terdeteksi di Australia! Virus Ini DIprediksi jadi Ancaman Global Selanjutnya
Dengan munculnya Omicron, beberapa ahli mengatakan masker wajah kain sudah tidak disarankan lagidan orang-orang setidaknya harus memakai masker bedah, atau bahkan masker respirator yang lebih baik seperti P2, KN95 atau N95.