Satu dari Enam Mahasiswa di Australia Mengalami Pelecehan Seksual

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2022 | 11:49 WIB
Satu dari Enam Mahasiswa di Australia Mengalami Pelecehan Seksual
Ilustrasi pelecehan verbal terhadap pasangannya (Unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sama halnya dengan siswa berorientasi seks panseksual, biseksual, gay, atau lesbian, serta siswa yang lebih muda, yakni di usia 18-21 tahun.

Kemungkinan siswa difabel untuk dilecehkan secara seksual juga tinggi, seperti diakui 13,7 persen dari responden.

Menurut laporan tersebut, 85 persen pelaku pelecehan seksual adalah pria, dan satu dari 20 di antaranya adalah staf universitas.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa peristiwa ini cenderung terjadi di klub dan acara sosial, akomodasi siswa, dan dalam sedikit kasus, rumah pribadi.

Jumlah pelecehan seksual beragam di setiap institusi, namun Australian National University (ANU) di Canberra memiliki jumlah terbanyak.

Sebanyak 26,1 persen responden ANU dilaporkan mengalami kekerasan seksual di masa kuliahnya.

Jumlah tersebut adalah dua kali rata-rata jumlah kasus pelecehan seksual nasional di Australia.

Awal bulan ini, ANU mengatakan pengenalan sistem lapor secara online menjadi alasan jumlah pelecehan seksual di universitas tersebut meningkat tajam.

Dalam pernyataannya, wakil rektor ANU Brian Schmidt mengatakan survei tersebut melampirkan jumlah mahasiswa ANU yang tidak proporsional di antara korban. Selain itu survei tersebut juga menunjukkan siswa yang melapor atau mencari pertolongan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan angka nasional.

Baca Juga: Selebgram Citra Andy Ngaku Alami Penganiayaan dan Pelecehan Seksual, Suami Olla Ramlan Terseret

Profesor Schmidt mengatakan ANU tengah mencari solusi, salah satunya dengan berinvestasi untuk Rencana Keamanan dan Kesejahteraan dan mewajibkan sesi didikan tentang 'consent' atau pemberian izin bagi siswa dalam dua tahun ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI