Pemerintah Jerman Pertanyakan Efektifitas Misi Anti-Terorisme di Sahel

Sabtu, 23 April 2022 | 10:17 WIB
Pemerintah Jerman Pertanyakan Efektifitas Misi Anti-Terorisme di Sahel
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam investigasinya, organisasi HAM internasional, Human Rights Watch melaporkan, sebanyak 300 warga sipil dieksekusi mati secara sistematis oleh serdadu Mali dan tertara bayaran Rusia karena dicurigai mendukung kelompok teroris.

Testimoni 27 warga Desa Moura menyebutkan, warga dikelompokkan secara terpisah sebelum digilir dipanggil untuk ditembak mati. Kebanyakan penyintas mengaku mengalami trauma, karena tidak tahu siapa yang akan mendapat panggilan maut tersebut.

Sebaliknya pemerintah Mali dan Rusia merayakan operasi militer di Moura sebagai sebuah kemenangan. Dalam keterangan persnya pada 1 April lalu, Kementerian Pertahanan di Bamako mengklaim, berhasil membunuh 203 "teroris” dan menangkap 51 lainnya.

Serangan dilancarkan antara 23 hingga 31 Maret 2022. Dukungan bergeser ke Niger Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, sementara itu mempertanyakan, "apakah ini adalah rejim yang ingin kita dukung?” Dia menontarkan retorika itu saat melawat ke barak militer Jerman di utara Provinsi Gao, Mali, Sabtu (9/4).

"Dan pertanyaan lain yang muncul apakah cara-cara yang digunakan (Mali dan Wagner Group) sudah sepaham dengan nilai-nilai kita, terutama jika melihat kekejian di Moura,” imbuh Lambrecht.

Hal senada diungkapkan Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian, sehari sebelumnya. "Saya sulit mempercayainya, saya kesulitan mencernanya, saya tidak bisa menerima penjelasanya,” kata dia perihal pernyataan Mali soal operasi militer di Moura.

UE diyakini sedang mendekati jiran lain untuk dijadikan mitra utama demi menyelamatkan misi anti-terorisme di Sahel. Seperti juga Lambrecht, Menlu Jerman Baerbock akan melawat ke Niger pada Rabu (12/4) untuk membahas kerjasama pertahanan dan pembangunan. Republik Niger yang merupakan satu dari 7 negara di Kawasan Sahel dengan populasi 25 juta orang, dinilai bisa berperan strategis dalam perang melawan terorisme.

Karena serupa di Mali, Niger juga menjadi persembunyian kelompok-kelompok jihadis yang berbaiat kepada Islamic State atau al-Qaeda. "Terlepas dari misi kita di Mali, kerjasama Jerman dan Niger bisa menjadi cetak biru untuk model kooperasi di masa depan,” pungkas menhan Jerman Lambrecht. rzn/as (dpa,rtr,afp)

Baca Juga: Militer Prancis Hengkang, Mali Andalkan Tentara Bayaran Rusia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI