Perusahaan Daging Australia JBS Gagal Lindungi Karyawan Cedera

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 26 April 2022 | 19:53 WIB
Perusahaan Daging Australia JBS Gagal Lindungi Karyawan Cedera
Ilustrasi daging (pexels.com) / Rachel Claire.

"Langit berwarna merah siang dan malam," kata Heather Ranclaud.

"Rasanya kering, panas semua orang membicarakannya, maksud saya, semua orang menyadari kondisi cuacanya sangat buruk."

Ketika itu, seorang manajer JBS yang bekerja dengan Warwick mulai membersihkan padang rumputdengan traktor sehingga memicu kebakaran rumput.

"Dia tidak menghubungi [nomor darurat]triple-0 seperti kebanyakan orang. Dia menelepon Warwick," kata Heather.

Di tengah api yang menyala dan tidak terkendali, sang manajer meminta Warwick menggunakan traktornya untuk memadamkan api.

"Angin berubah arah, api semakin tidak terkendali danmasuk ke bawah traktor dan mesinnya dilalap api," katanya.

Mereka memanggil ambulans dan Warwick kemudian diterbangkan ke Rumah Sakit Royal North Shore Sydney untuk dirawat.

Keluarga Warwick tidak diberitahu tentang kecelakaannya sampai larut malam, sehinggakehilangan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.

"Pada saat kami melihatnya, dia dalam keadaan koma," kata Heather.

Baca Juga: 4 Tips Menghindari Kecelakaan Kerja, Jangan Sampai Lengah

"Itu adalah momen yang membekas di memori kami, kami tidak mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal saat dia sadar."

Warwick meninggal setelah dua hari menggunakan alat bantu hidup dengan luka bakar di90 persen tubuhnya.

JBS mengaku bersalah karena telah membuka ruang bagi karyawannya atas risiko kematian atau cedera serius dan dihukum pada November 2020.

Dalam pengadilan, terungkap ada dua kebakaran sebelumnya di lokasi yang sama, yang dipicu penyebab yang sangat mirip, tiga bulan menjelang kematian Warwick.

Hakim mengatakan insiden ini "seharusnya membuat [JBS] benar-benar memperhatikan risiko bagi pekerja mereka".

Sebaliknya, perusahaan initidak mencatat dua kebakaran sebelumnya dan gagal mengedukasikaryawannyatentang bahaya tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI