"
"Ini gila. Kami membayar harga untukkebijakan plin-plan Indonesia. Setiap [harga] minyak nabati akan melambung. Mengamankan pasokan minyak nabati apa pun untuk pengiriman bulan Mei adalah sebuah tantangan," kata perusahaan global yang berbasis di New Delhi.
"Peraturan Kementerian Perdagangan yang dikeluarkan pada Rabu (27/04) menyebutkan, eksportir yang telah mendapatkan izin bea cukai paling lambat 27 April masih dapat mengirimkan produknya.
Masih menurut peraturan yang diumumkan, larangan ekspor akan ditinjau setiap bulan atau sesering yang diperlukan.
Eddy Martono, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), sebelumnyamengatakan industri tersebut berusaha "beroperasi seperti biasa sambil terus memantau pergerakan pasar".
Eddy mengatakan, dengan pemberitahuan singkat tentang larangan tersebut, yang pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat malam, tidak mungkin eksportir bisa terburu-buru mengeluarkan produknya.
"Tidak mungkin mendapatkan kapal secara instan, semuanya pasti sudah dipesan," katanya.
Pembatasan Indonesia telah menaikkan harga minyak nabati global karena pasokan sudah tersendat oleh faktor-faktor seperti kekeringan dan kurangnya stoksetelah invasi Rusia keUkraina.
Beberapa pelaku industri memperkirakan, larangan ekspor minyak sawit Indonesia kemungkinan tidak akan berlangsung lebih dari sebulan karena terbatasnya infrastruktur untuk menyimpan surplus minyak dan karena meningkatnya tekanan dari pembeli untuk melanjutkan pengiriman.
Baca Juga: Mengusung Sawit di Bumi Anoa dengan Meninjau Potensi Ekspor Sawit
Pemerintah Indonesia sendiri mengatakan, larangan itu akan tetap berlaku sampai harga minyak goreng curah turun menjadi Rp14.000per liter.
Menurut Reynaldi Sarijowan, ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional, di Jakartaharga minyak goreng curah ditawarkan sekitar Rp19.000 - Rp20.000pada hari Rabu(27/04), sementaradi daerah lain harganya bisa lebih tinggi.
Di Provinsi Riau, petani sawit sudah melihat penurunan drastis harga buah kelapa sawit karena larangan ekspor.Mereka khawatir perusahaan kelapa sawit akan berhenti membeli dari petani mandiri.
REUTERS
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa.