Sejumlah analis menilai Robredo tidak memiliki karakter sengit, seperti yang dituntut pemilih Filipina terhadap kandidat perempuan. Dia juga dikritik karena dinilai telat mendaftarkan pencalonan diri.
Marcos Jr. sebaliknya memperkuat pencalonannya dengan menjalin aliansi politik dengan klan Duterte, yakni dengan meminang putri tertua, Sara Duterte-Carpio, sebagai calon wakil presiden.
Satu-satunya peluang bagi Robredo sebabnya bergantung pada tingkat partisipasi yang tinggi di kalangan pemilih progresif di Filipina. Dia mengajak pendukungya untuk "menyambut semua orang” dalam menjaring pemilih baru. "Masa depan negeri ini berada di tangan kita,” kata dia. rzn/vlz (ap,afp)
