Pihak berwenang memperkirakan bahwa kelompok sekte ini sudah ada selama empat tahun terakhir tanpa diketahui karena lokasi rumah pemimpin sekte berada di kawasan hutan yang terpencil, jauh dari komunitas lain.
Namun, keberadaan mereka diketahui setelah salah seorang anak perempuan dari pengikut sekte menulis di akun media sosial seorang selebriti yang mengkhususkan diri untuk mengungkap praktik pemimpin keagamaan yang 'aneh.'
Thawee pada awalnya dikenai tuduhan tinggal di kawasan hutan yang dilindungi, karena rumahnya berada di tanah milik negara, dan juga melakukan pertemuan ilegal yang dilarang karena adanya pandemi COVID selama dua tahun terakhir.
Media lokal melaporkan bahwa dia tetap ditahan karena permintaannya untuk dibebaskan dengan jaminan ditolak hari Senin (09/05).
Polisi mengatakan sedang mempertimbangkan tuduhan lain termasuk melanggar aturan pemulasaran mayat.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News