Penyakit Hepatitis Pada Anak Terus Menyebar, Akankah Sampai Australia?

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 17 Mei 2022 | 16:33 WIB
Penyakit Hepatitis Pada Anak Terus Menyebar, Akankah Sampai Australia?
Ilustrasi anak sakit (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwenang di bidang kesehatan di seluruh dunia terus melakukan penyelidikan mengenai kematian anak-anak karena hepatitis, dengan korban sekarang mencapai 450 orang.

Hepatitis adalah gejala pembengkakan hati yang disebabkan oleh infeksi virus dan jarang menyerang anak-anak yang sehat.

Kasus kematian anak-anak karena hepatitis ini mulai menarik perhatian dunia ketika pihak kesehatan di Inggris melaporkan adanya tambahan kasus berkenaan pembengkakan hati di mana sebab yang biasanya yaitu virushepatitisA, B, C, D danEtidak ditemukan.

Menurut pakar masalah penyakit dalam di Melbourne Winita Hardikar, walau bukan hal yang aneh, kasus seperti ini jarang ditemukan sebelumnya.

"Kita mungkin akan menemukan sekitar lima sampai enam kasus hepatitis non A-E virus pada anak-anak setiap tahunnya dengansatu atau dua di antara mereka memerlukan cangkok hati," kataProfessor Hardikar yang bekerja diRoyal Children's Hospital diMelbourne.

Biasanya anak-anak akan sembuh dari hepatitis, namun parahnya kasus-kasus terbaru yang terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun mengkhawatirkan pakar.

Kebanyakan anak-anak melaporkan gejala seperti sakit perut, diare dan muntah-muntah, sebelum timbul gejala jaundis, di mana kulit dan bagian mata yang berwarna putih menjadi kuning.

Dalam sekitar 10 persen kasus, anak-anak tersebut memerlukan cangkok hati, dan menurut Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Eropa, 11 anak-anak sudah meninggal.

Kasus-kasus ini dilaporkan sudah muncul di lebih dari 20 negara termasuk Amerika Serikat, Israel, Indonesia dan Jepang.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Beda Gejala Hepatitis Akut dan Hepatitis Biasa, Apa yang Mesti Diwaspadai?

"Kita belum menemukan adanya kasus di Australia, tentu saja kami mengetahui hal ini dan sudah bersiap-siap," kataProfesor Hardikar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI