"onok opo asline nang kene" (ada apa sih sebenarnya ini) kata Dini, ia tidak bisa mengalihkan pandanganya pada gadis itu.
Matanya terpejam, di kurung oleh bambu kuning yg di bentuk menyerupai keranda mayat. Sri dan yg lain, yakin ada sebuah rahasia di tempat ini, namun apa itu?
Saat-saat kebingungan itu, Sri melangkah mundur, ia tidak sanggup lagi melihat gadis itu yg entah siapa dan kenapa ada disini. Ia berniat mencari tahu, dan bertanya langsung kepada sopir yg mengantar mereka. Sampai, langkahnya terhenti menakala ia mendengar si sopir berbicara.
"gik, opo gak onok sing jelasno nang cah iku mau, kerjo opo nang kene, kok koyok'ane kaget ngunu" (Gik, apa gak ada yg ngasih tau mereka, pekerjaan apa yg sebenarnya di janjikan disini, kok tampaknya mereka terkejut sekali)
Si sopir mulai bicara. "dereng mbah, ngapunten" (belum mbah, maaf)
"awakmu langsung balik tah, gak mene a?" (loh, kamu mau langsung pulang tah, apa gak besok saja) tanya si mbah.
"mboten mbah, mbenjeng kulo kudu ngantar ibuk" (tidak mbah, besok saya harus mengantar ibu)
"yo wes, ati-ati, ojok langsung muleh, wedine onok iku"
(ya sudah, hati hati, takutnya ada itu)
Baca Juga: Link Nonton Sewu Dino, Film Horor Diangkat dari Cuitan Viral SimpleMan
"iku" batin Sri, apa maksud kalimat itu, apa yg mengikuti sebenarnya dan ada apa semua ini. Banyak pertanyaan muncul dalam kepala Sri. Sebelum, si mbah tiba-tiba bicara.
"metuo ndok, aku roh awakmu nang kunu" (keluar saja nak, saya tau kamu ada disitu)
Sri melangkah keluar, melihat cahaya mobil mulai menjauh, pudar, lalu menghilang.
"celuk'en kancamu, ben ngerti, alasan kenek opo sedoyo onok nang kene" (panggil temanmu, biar mengerti, kenapa kalian ada disini)
Sri pun memanggil yg lain. Mbah Tamin duduk di sebuah kursi panjang, matanaya menerawang jauh di teras rumah gubuk. Sementara Sri dan yang lain berdiri, siap dengan penjelasan tentang semua ini.
Suasana hutan kian mencekam, setiap sudut pohon seakan hidup dan mengamati mereka, Sri merasa kecil di tempat ini.