Kabarnya, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah mengetahui adanya insiden penembakan tersebut.
Lebih lanjut ia kemudian menawarkan dukungan kepada para pejabat negara bagian dan kota Tulsa. Kota tersebut memiliki jumlah penduduk sebanyak 411.000 jiwa dan terletak sekitar 160 kilometer di timur laut kota Oklahoma, ibu kota negara bagian Oklahoma.
4. Insiden Susulan dari Penembakan-penembakan Sebelumnya
Sebelum adanya penembakan Tulsa, terdapat penembakan massal lainnya yang terjadi di bulan Mei lalu. Insiden tersebut mengejutkan warga Amerika dan memicu kembali perdebatan terkait aturan kepemilikan senjata api.
Penembakan Tulsa sendiri menyusul penembakan massal yang terjadi di sebuah sekolah dasar di kota Uvalde, Texas. Penembakan tersebut membunuh sebanyak 19 murid dan dua guru di sekolah tersebut.
Sebelum insiden penembakan Texas, sejumlah pria bersenjata juga membunuh 10 orang kulit hitam di sebuah pasar swalayan di Buffalo, New York.
5. Presiden Joe Biden Mengecam Para Pelaku
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengecam para pelobi-lobi senjata api. Kecaman tersebut diberikan oleh Biden setelah adanya peristiwa penembakan massal yang terjadi di Robb Elementary School yang menewaskan belasan anak-anak.
Diketahui, peristiwa di SD Texas merupakan penembakan sekolah terburuk dalam sejarah yang ada di Texas. Pada saat itu, Presiden Joe Biden memulai pidatonya dengan membahas keadaan psikologis para orang tua, serta para anak-anak lain yang menjadi saksi dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga: Marak Insiden Penembakan di AS, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI yang Jadi Korban
Biden menyoroti kenapa AS terus-terusan mengalami penembakan massal seperti ini, sementara kejadian yang sama tidak terjadi di negara-negara lain.