"Sebagian besar pendapatan kami tergantung pada Uber [tetapi] karena kenaikan harga bensin, pendapatan saya tertahan," katanya.
Kini, pasangan tersebut masih berharap agar di masa depan kehidupan mereka menjadi lebih mudah.
"Saat istri saya sudah menyelesaikan gelarnya, mudah-mudahan kondisi kami lebih baik," kata Mohammad.
Siswa di Australia 'tidak dapat mengatasi' masalah biaya hidup
Hingga Desember tahun lalu, terdapat 300.000 pemegang visa pelajar di Australia, dengan 2.000 di antaranya kuliah di Universitas Charles Darwin.
Staf Internasional Persatuan Mahasiswa di Australia, Dhruv Sabharwal, mengatakan seluruh mahasiswa internasional di seluruh Australia khawatir dengan adanya kenaikan biaya hidup.
"Biaya meningkat sangat cepat saat ini … sehingga mahasiswa internasional tidak mampu mengatasinya," katanya.
"Yang peningkatannya paling tajam adalah biaya sewa ... bahkan makanan dan hal lain juga naik semua, ongkos naik kendaraan umum juga.
"Tujuan utama mahasiswa internasional adalah untuk menyelesaikan tugas kuliah mereka di sini, tapi kami tetap terpuruk karena kenaikan biaya."
Seluruh warga Australia berusaha bertahan di tengah kenaikan harga, tetapi Georgie Beatty, presiden Persatuan Mahasiswa di Australia, mengatakan hal ini terutama "sangat menyulitkan bagi siswa".
Baca Juga: Semahal Apa Hidup di Australia? Cari Tahu dengan Melihat Harga Bahan Pokok
"Mereka memiliki pekerjaan yang tidak pasti, pekerjaan kasual dengan upah minimum dan pendapatan mereka sangat-sangat kecil dibandingkan dengan negara lain," katanya.