Saat melamar, Arrafif tak membawa identitas. Ia beralasan KTP miliknya sedang diperbaiki karena ingin mengubah namanya menjadi islami, dari Petrus Gilbert Arrafif menjadi Ahnan Arrafif.
NA bercerita bahwa Arrafif berada di Jambi selama sepekan. Bersama keluarganya, Arrafif membicarakan pernikahan. Bahkan, NA sempat videocall dengan sosok yang disebut sebagai orang tua angkat Arrafif bernama Syafni.
Mengaku Sang Ibu Meninggal
Dari komunikasi yang dilakukan sepekan di Jambi, diputuskan bahwa Arrafif akan balik ke Jambi dengan membawa keluarganya. Arrafif hendak melamar NA bersama keluarganya pada 9 Juli 2021.
Dari rencana itu, keluarga NA pun mempersiapkan diri dengan memesan makanan. Tak ketinggaln sebuah tenda terpasang di depan rumahnya. Semua itu dipesan menggunakan uang dari keluarga NA.
Namun, Arrafif batal ke Jambi dengan alasan ibunya meninggal karena Covid-19. Alasan itu didukung dengan komuniikasi NA dengan sosok yang mengaku sebagai adik dan tante Arrafif.
Baru tanggal 12 Juli 2021, Arrafif akhirnya datang ke Jambi. Namun lagi-lagi, Arrafif datang tanpa membawa identitas yang sempat dijanjikannya.
Nikah Siri
Pada 18 Juli 2021, Arrafif meminta untuk nikah secara agama karena identitasnya belum jadi. NA yang sempat kaget kemudian menyanggupi atas dukungan dari om dan bibinya. Saat itu NA juga nikah tanpa didampingi sang ibu sang sedang sakit serta ayahnya sudah lama stroke.
Baca Juga: Cerita Pernikahan Sesama Jenis Viral, Istri Mengaku Dicuci Otak Ternyata Suaminya Perempuan
Dalam thread itu, turut diunggah surat keterangan nikah dengan pelaksana bernama Imam Sarwono, serta saksi bernama Sholihin dan Muslim. Surat di atas materai itu ditandatangani Arrafif. Dalam surat itu tertulis profesinya sebagai dokter.