Kematian Brigadir J Masih Misteri, Terekam Momen-momen Sesaat Sebelum Penembakan

Selasa, 02 Agustus 2022 | 23:03 WIB
Kematian Brigadir J Masih Misteri, Terekam Momen-momen Sesaat Sebelum Penembakan
Penampakan police line di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. (Suara.com/Arga)

Taufan juga mengungkapkan dari rekaman kamera CCTV yang diperoleh timnya, tampak Putri yang kembali ke rumah pribadi dalam keadaan menangis. Kondisi menangis itu bahkan dikatakannya sangat jelas terlihat di rekaman CCTV. Putri kembali didampingi asisten rumah tangga.

Kembali merujuk sumber Suara.com, sekitar pukul 20.00 WIB rekaman kamera CCTV yang ditunjukkannya, memperlihatkan ambulans yang tiba di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dari rekaman CCTV yang ditunjukkan sumber Suara.com, tidak ada gambar yang menunjukkan peristiwa penembakan atau dugaan pelecehan seksual. Rekaman hanya berisi sesaat sebelum peristiwa dan sesudah yang menunjukkan rekaman mobil ambulans di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sementara sejak awal kejadian ini mencuat ke publik, Polres Metro Jakarta Selatan yang pertama kali menangani kasus ini menyebut terminal CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat merekam.

Karena kerusakan itu, Ketua Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyebut Putri menjadi satu-satunya saksi kunci dalam peristiwa ini.

"Seluruh peristiwa ini titik krusialnya, tumpuhnya ada di Bu Putri, menjawab apakah tembak menembak, siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak," kata Taufan saat ditemui wartawan di Kantor Komnas HAM, Selasa (2/8/2022).

Namun, kata dia, saat peristiwa baku tembak terjadi antara Bharada E dengan Brigadir J, ada satu ajudan Ferdy Sambo yang menyaksikannya. Ajudan itu bernama Riki.

"Riki, ADC yang menyaksikan sebagian saja, tidak menyaksikan secara keseluruhan," kata Taufan.

Kata Taufan, Riki dan Bharada E juga tidak mengetahui bagaimana dugaan pelecehan seksual terjadi, melainkan hanya mendengar suara teriakan Putri.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Layangkan Laporan Dugaan Pelecehan, Kuasa Hukum Brigadir J Sebut Pengalihan Isu, Ini Penjelasannya

"Riki dan Bharada E tidak menyaksikan (dugaan pelecehan seksual). Dia hanya mendengar teriakan dari ibu (Putri) itu. Tidak tahu mengapa teriakan terjadi," jelas Taufan.

Sementara itu penyelidikan demi penyelidikan telah dilakukan Komnas HAM guna membuat terangnya peristiwa ini. Sejumlah pihak telah mereka periksa mulai dari keluarga Brigadir J, ahli forensik independen dan Forensik Polri, Tim Puslafor Polri, Siber Polri, para ajuan Ferdy Sambo hingga para asisten rumah tangga.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengaku timnya masih berkutat menyusun kontruksi peristiwa kasus ini. Terkait ada atau tidaknya dugaan pelanggaran HAM akan disampaikan pada kesimpulan dan rekomendasinya.

"Semua penanganan kasus Komnas HAM terkait pelanggaran HAM atau kah tidak pelanggaran HAM nanti di kesimpulan. Konstruksi peristiwa-nya diberesin, kesimpulan diambil, disitulah akan memyimpul apakah ada pelanggaran ham atau tidak, abis itu muncul rekomendasi," kata Anam saat ditemui wartawan pada Senin (1/8/2022) kemarin.

Penyelidikan Tim Khusus Polri

Usai kasus ini mencuat ke publik, Kapolri Listy Sigit Prabowo membentuk Tim Khusus untuk mengungkapnya. Rangkaian demi rangkaian penyidikan telah dilakukan. Salah satunya otopsi ulang jenazah Brigadir J. Hal itu dilakukan sesuai dengan permintaan keluarga yang menduga Brigadir mengalami penyiksaan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI