Vera mengaku, berkomunikasi terakhir pukul 16.31 WIB, pada saat berbicara dengan Brigadir J, dia mendengar suara gelak tawa. Suana santai itu juga telah dikonfirmasi Komnas HAM kepada para ajudan Ferdy Sambo.
Kembali pada sumber Suara.com, sekitar antara pukul 17.09 WIB dan 17.12 WIB, mereka meninggalkan rumah pribadi ke rumah dinas. Termasuk di antaranya Brigadir J, Bharada E dan Putri. Rumah dinas Ferdy Sambo berjarak cukup dekat dengan rumah pribadi.
Berselang beberapa menit, Ferdy Sambo bersama ajudannya meninggalkan rumah pribadi. Dia pergi berlain arah dengan rombongan Putri. Sumber Suara.com belum dapat memastikan ke mana Ferdy Sambo pergi.
Pada pukul 17.23 WIB, masih rekaman kamera CCTV yang ditunjukkan sumber Suara.com, terlihat mobil kendaraan Ferdy Sambo berusaha putar balik. Dalam rekaman itu melihatkan juga motor patwal yang didepan berusaha memutar balik.
Jika merujuk pada pernyataan Ketua Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, berputarnya rombongan Ferdy Sambo, karena mendapat telepon dari istrinya Putri, terkait peristiwa penembakan.
Taufan juga mengungkapkan dari rekaman kamera CCTV yang diperoleh timnya, tampak Putri yang kembali ke rumah pribadi dalam keadaan menangis. Kondisi menangis itu bahkan dikatakannya sangat jelas terlihat di rekaman CCTV. Putri kembali didampingi asisten rumah tangga.
Kembali merujuk sumber Suara.com, sekitar pukul 20.00 WIB rekaman kamera CCTV yang ditunjukkannya, memperlihatkan ambulans yang tiba di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari rekaman CCTV yang ditunjukkan sumber Suara.com, tidak ada gambar yang menunjukkan peristiwa penembakan atau dugaan pelecehan seksual. Rekaman hanya berisi sesaat sebelum peristiwa dan sesudah yang menunjukkan rekaman mobil ambulans di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara sejak awal kejadian ini mencuat ke publik, Polres Metro Jakarta Selatan yang pertama kali menangani kasus ini menyebut terminal CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat merekam.
Karena kerusakan itu, Ketua Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyebut Putri menjadi satu-satunya saksi kunci dalam peristiwa ini.