"Ini adalah waktu yang gelap bagi Amerika Serikat. Sebab, rumah kesayanganku di Mar-a-lago digeledah dan dirangsak oleh gerombolan agen FBI," tulis Donald Trump melalui keterangan resminya, Senin (8/8/2022).
Trump juga menyayangkan para agen FBI melangkahi privasinya lantaran membongkar brankas milik pribadinya. Sontak ia menyebut kejadian semacam itu hanya terjadi di negara-negara dunia ketiga. Ia bahkan menyebut aksi demikian merupakan serangan nyata dari kubu Liberal.
"Mereka bahkan membongkar brankas saya! Ini adalah wujud serangan dari kaum Liberal kiri. Insiden semacam ini sewajarnya hanya terjadi di negara-negara dunia ketiga," lanjut tulis keterangan Trump.
3. Trump diperiksa atas dua kasus
Penggeledahan tersebut diketahui terkait dua kasus yang kini menyeret Trump usai pemerintahannya berakhir saat kalah dalam pemilihan suara 2020 lalu.
Mengutip laman pemberitaan Al-Jazeera, dua kasus tersebut salah satunya adalah upaya Trump dalam membatalkan hasil pemilu 2020, dan satunya lagi adalah tindakan membawa sejumlah dokumen kepresidenan tanpa izin.
4. Dokumen di rumah Donald Trump disita
Kembali mengutip Al-Jazeera, penggeledahan tersebut membuahkan hasil berupa sejumlah dokumen rahasia kepresidenannya yang disebutkan sebelumnya.
Sebelumnya, FBI telah mencari keberadaan tersebut sejak Februari. Kini, FBI berhasil menemukan tumpukan dokumen tersebut dan membawanya dalam lusinan kotak boks berisi berkas-berkas.
Baca Juga: FBI: Teknologi Huawei Ganggu Komunikasi Tentara Amerika Serikat
Terkait dengan kepemilikan dokumen tersebut, secara hukum presiden yang selesai masa jabatannya harus menyerahkannya kepada negara untuk diarsipkan. Tindakan Trump dinilai menyalahi aturan lantaran membawa dokumen ke tangan pribadi.