Lebih lanjut, katanya, untuk prinsip penularan HIV/AIDS, terjadi karena adanya aktivitas seksual dengan pasangan yang berbeda-beda. Sering berganti-ganti pasangan akan membuat seseorang menjadi tertular. Maka, selagi setia dengan pasangan akan meminimalisir penularan.
Tak hanya aktivitas seksual, Prof. Zubairi kembali menjelaskan jika penularan HIV/AIDS juga bisa terjadi karena penggunaan narkoba, transfusi darah, suntikan jarum, serta infeksi dari ibu ke bayi.
Ditepis IPPI
Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), Ayu Oktariani, menepis Wakil Gubernur Jawa Barat yang menyatakan bahwa pernikahan dan poligami bisa menjadi salah satu solusi pencegah penularan HIV/AIDS.
Sebagai perwakilan dari organisasi perempuan yang hidup dengan HIV dan terdampak HIV, Ayu mengatakan, pernikahan baik monogami atau poligami tidak bisa menyelesaikan persoalan HIV, apalagi dianggap sebagai solusi pencegahannya.
Alih-alih menyarankan para suami berpoligami, bagi IPPI, solusi yang nyata dalam pencegahan penularan HIV/AIDS adalah dengan menggalakkan pendidikan kesehatan seksual reproduksi dan pencegahan kekerasan berbasis gender kepada masyarakat mulai dari usia remaja.
Tak hanya di sekolah, tapi juga dapat dilakukan di lingkungan sosial lainnya seperti karang taruna, pertemuan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), atau posyandu.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Wagub Jabar Bilang Poligami Solusi Tekan HIV/AIDS Cuma Naikin Popularitas, Bikin Polemik Publik