Termasuk di antaranya adalah 3 keponakan pemilik akun Twitter @bbbbaall. Lewat cuitan Twitter-nya yang melampirkan foto jenazah kala didoakan keluarga, @bbbbaall meluapkan emosinya.
"Siapapun kalian yang menembakan gas air mata semalam, kalian adalah pembunuh!" kecamnya, dikutip dari Selebtek Suara.
Pasalnya polisi menggunakan gas air mata untuk memukul mundur suporter Arema FC yang memaksa masuk ke lapangan.
Padahal menurut FIFA Safety and Security Regulation, lebih tepatnya di poin 19B, penggunaan senjata api dan gas pengendali massa dilarang di pertandingan sepak bola.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," begitulah aturan dari FIFA.