Profil Soeharto Sastrosoeyoso, Dokter Pencetus IDI Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 15:31 WIB
Profil Soeharto Sastrosoeyoso, Dokter Pencetus IDI Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Profil Soeharto Sastrosoeyoso (Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak hanya menjalani profesi sebagai dokter, HR Soeharto juga empat kali menjabat sebagai menteri, di antaranya adalah

  • Menteri Muda/Menteri Perindustrian Rakyat (13 Juli 1959–5 Maret 1962)
  • Menteri Perdagangan (6 Maret 1962–13 November 1963)
  • Menteri Urusan Penerbitan Bank dan Modal Swasta (13 November 1963–1 Agustus 1964)

Terakhir, Soeharto menjadi Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional (13 November 1963–21 Februari 1966 dan 31 Maret 1966–25 Juli 1966).

Menjadi Pelopor IDI dan PKBI

Profil Soeharto Sastrosoeyoso ternyata juga diketahui sebagai pemrakarsa berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Diketahui, Soeharto adalah sosok yang memfasilitasi pertemuan antara Perkumpulan Tabib Indonesia dan Perkumpulan Dokter Indonesia di rumahnya, kawasan Kramat, Jakarta Pusat.

Perkumpulan tersebut adalah cikal bakal berdirinya Ikatan Dokter Indonesia atau IDI pada 24 Oktober 1950. Kata “ikatan” dalam Ikatan Dokter Indonesia juga merupakan hasil usulan dari Soeharto.

Dilansir dari laman PKBI, pada tahun 1953 silam, Soeharto bersama dengan sekelompok masyarakat sipil dari berbagai golongan, khususnya pekerja kesehatan, berkumpul dan mulai menginisiasi program keluarga berencana (KB). Keluarga berencana atau KB merupakan program untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera, dengan membatasi kelahiran.

Berdirinya KB dilatarbelakangi oleh melonjaknya angka kematian ibu dan bayi baru lahir pasca-kemerdekaan. Penyebabnya yaitu beberapa faktor, termasuk minimnya akses fasilitas kesehatan bagi ibu dan anak, serta pengetahuan kesehatan masyarakat kala itu yang masih rendah.

Jasa dokter Soeharto sebagai penggiat KB juga terlihat dari diskusinya bersama anggota International Planned Parenthood Federation (IPPF), Dorothy Brush dan Direktur Margaret Sanger Research Institute New York, Abraham Stone.

Baca Juga: Sekilas Profil Rubini Natawisastra, Dokter Dihukum Mati Jepang Kini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Diskusi itu lantas menjadi tonggak berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tanggal 23 Desember 1957. Sebagai pelopor, Soeharto menjabat sebagai Ketua PKBI yang pertama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI