'Jangan Terjebak Diksi Kelaparan' Wali Kota Jakbar soal Temuan 4 Jenazah Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Sabtu, 12 November 2022 | 15:57 WIB
'Jangan Terjebak Diksi Kelaparan' Wali Kota Jakbar soal Temuan 4 Jenazah Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko (berpeci) saat meninjau TKP penemuan empat jenazah satu keluarga tewas diduga karena kelaparan di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Suara.com - Hasil medis sementara menyatakan tidak ditemukan sisa makanan pada lambung empat jenazah satu keluarga tewas membusuk di sebuah rumah di Komplek Citra Garden Satu Extension, RT. 07 RW. 15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat.

Keempat jenazah itu diketahui bernama Rudyanto Gunawan (71), K. Margaretha Gunawan (58), Dian (42), dan Budyanto Gunawan.

Terkait hal itu, Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko meminta publik tak terjebak dengan narasi bahwa empat warga itu tewas karena kelaparan.

"Terkait dengan adanya stetment seperti itu tentu perlu kami luruskan ya. Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya. Memang hasil pemeriksaan oleh dokter itu memang, dokter itu di Laboratorim autopsi itu kan memeriksa dalam rangka untuk mengetahui dengan jelas dengan terang apa yang menjadi sebabnya, kan gitu," kata Yani Wahyu di lokasi, Sabtu (12/11/2022).

Yani juga terus berkomunikasi dengan Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kalideres yang menyelidiki kasus ini. Dia juga mendapat kabar bahwa tidak ditemukan bahan-bahan pangan di lokasi kejadian.

"Tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan. Karena sebelahnya juga tetangganya jualan dan rumahnya juga kita lihat seperti ini ya," sambung dia.

Terkait hal itu, Yani menekankan soal sosialiasi antarwarga yang semestinya dibangun. Dia pun berharap agar interaksi sesama warga terus dipupuk guna menghindari hal-hal semacam ini terulang di kemudian hari.

"Karena itu penting sekali interaksi sosial ini di lingkungan masyarakat. Apalagi minimal interaksi sosial itu pada tetangga terdekat. Agama saja kan juga menekankan pentingnya silaturahmi. Oleh karena itu saya mengharapkan tentunya bahwa peran RT, RW, Jumantik, Dasawisma ini sangat penting, sangat vital sebetulnya," tegas dia.

Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Membusuk di Kalideres, Kerabat Ungkap Pekerjaan Korban

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar. Menurut dia, hasil pemeriksaan medis sementara itu belum bisa menentukan penyebab kematian.

"Kemarin yang disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, belum tentu menjadi penyebab kematian. Menurut dokter, bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang," papar Syafri di Mapolsek Kalideres.

Syafri juga meluruskan anggapan yang menyebut keempat korban bisa tewas kelaparan, padahal tinggal di pemukiman. Pasalnya, keluarga Rudyanto tertutup di lingkungan tempat tinggalnya.

"Karena kelaparannya bukan berarti tidak ada makanan, tapi keluarga itu tertutup sehingga tidak ada yang tahu kalau dia kekurangan makanan," beber dia.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat konferensi pers penangkapan pelaku penodongan penumpang bus di depan Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (7/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat konferensi pers penangkapan pelaku penodongan penumpang bus di depan Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (7/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Dikenal Tertutup

Sebelum tewas, keluarga Rudyanto sempat berkomunikasi dengan Ketua RT setempat, Asiung. Dalam kesehariannya, anggota keluarga tersebut dikenal tertutup atau introvert.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI