"Sebab, bersatunya partai pendukung pemerintah akan melanjutkan agenda Jokowi pada 2024," jelas Arifki.
Selain itu, jumlah koalisi politik di Pilpres 2024 akan mengecil dengan bersatunya PDIP dengan KIB.
"Dua atau tiga pasang masih mungkin terbentuk. Tetapi koalisi KIB dengan PDIP lebih mudah menggoyahkan partai lain," pungkasnya.