"Sebagai orang Bandung juga KTP-nya Bandung yg merantau di Semarang dan juga ikut projek transportasi umum di sini (Trans Semarang), saya emang heran sama Bandung. Sama-sama ibu kota provinsi tapi bisa jauh bgt sistem transportasi umumnya. Tiap balik ke Bandung berasa ke jaman batu," ujar pengguna Twitter tersebut.
Jika ditelusuri, persoalan angkutan umum di Bandung, sarana dan prasarananya bukan sekali ini dikeluhkan oleh warganet. Bahkan ada yang membanding-bandingkan dengan kota lain, diantaranya seperti Solo dan Semarang.
Bandung Juara Macet di Indonesia
Melansir dari berbagai sumber, berdasarkan dari data Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia pada 2019, Bandung menduduki peringkat ke-14 sebagai kota termacet di Asia.
Bandung disebut-sebut sebagai kota termacet pertama di Indonesia, bahkan mengalahkan Surabaya.
Jumlah kendaraan yang terlalu banyak menjadi faktor utama adanya hal tersebut. Selain flyover, kebijakan lain yang menjadi perhatian Pemkot Bandung yaitu penguatan transportasi umum.
Transportasi Umum yang Buruk Menjadikan Warga Pilih Gunakan Kendaraan Pribadi
Melansir dari berbagai sumber, kejengkelan warga soal transportasi umum di Bandung sudah bertumpuk sejak 10 tahun lamanya. Padahal, sejumlah negara seperti Jerman, Inggris, dan Eropa sempat mengajukan program kerja sama soal transportasi massal dan pengembangan kota Bandung tetapi entah mengapa tak pernah terealisasikan.
Seorang pakar transportasi dari ITB, Sonny Wibowo menyebut bahwa transportasi publik Kota Bandung tertinggal jauh dari kota metropolitan lain seperti Jakarta.
Baca Juga: Mengejutkan! Dekat Makam Alm Eril Khan Ditemukan Mata Air : Masya Allah, Alhamdulilah
Hal tersebut dikarenakan transportasi massal yang sekarang beroperasi disebut tidak ada kemajuan bahkan tidak dikelola dengan baik, sehingga ditinggalkan penumpang dan akhirnya banyak warga yang beralih menggunakan kendaraan pribadi.