Tak Mampu Melampirkan Bukti Valid
Selain itu, poin balasan Jaksa atas pledoi Putri Candrawathi adalah Putri Candrawathi dan tim hukumnya tak mampu melampirkan bukti valid adanya dugaan pelecehan sebagai motif pembunuhan Yosua.
"Akan tetapi penasihat hukum yang merasa paling hebat dengan menunjukkan kehebatannya tidak mampu memperlihatkan bukti-bukti tersebut," ungkap jaksa.
Sekadar Cari Simpati
Poin balasan Jaksa atas pledoi Putri Candrawathi berikutnya adalah tim hukum putri yang hanya mencari simpati publik melalui narasi pelecehan seksual dalam peldoinya. Jaksa tidak mempercayai adanya pelecehan tersebut.
"Tim penasihat hukum hanya bermain akal pikirannya agar mencari simpatik masyarakat," kata jaksa.
"Padahal simpati masyarakat itu dapat diperoleh dengan mudah jika terdakwa Putri Candrawathi mampu berkata jujur di persidangan yang panjang ini," tambah jaksa.
Singgung Cara Agama Hormati Wanita
JPU membantah pernyataan Putri yang mengaku disebut seorang perempuan yang tak bermoral. Jaksa menegaskan tak ada penyebutan tersebut dalam tuntutan dan hingga kini masih menghormati Putri sebagai wanita.
Baca Juga: Motif Pelecehan Putri Candrawathi Dipertanyakan, Disebut Memaksakan dan Tidak Ada Bukti
Jaksa juga menyampaikan, pihaknya menghormati Putri layaknya seorang wanita, istri, ibu rumah tangga sebagaimana Islam memuliakan Maryam, Fatimah, Khadijah dan Aisyah, Kristen dan Katolik yang memuliakan bunda Maria dan Elizabeth dan Dewi Shinta dalam aliran cerita Ramayana, dan Drupadi dalam ajaran agama Budha.